tag:blogger.com,1999:blog-55953917970894335472024-03-12T17:44:58.350-07:00Actualize Twenty TwoBennartho Denyshttp://www.blogger.com/profile/08304080846739814500noreply@blogger.comBlogger29125tag:blogger.com,1999:blog-5595391797089433547.post-90975559446685013532022-03-25T23:24:00.004-07:002022-03-25T23:26:40.479-07:00Cara Memilih Kue Lebaran yang Murah dan Berkualitas<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijgvClU3i6nqZoCgjone5L827r_p6yRej16DCyxJaKXRCKWWqiudw9R6C7tRU3qsHxYdakp8kCVk0g-2reROMnmo8Xb-wOs61UC5RM_vkhgn2-uUNbrw8vXX657l5pE1m1UatPc-xuW7pPYiAfbQ6zeVnH9nbVHthQVucGRWOBP2XqdgeAnjtsGtyS/s1027/Screenshot_333.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="478" data-original-width="1027" height="307" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijgvClU3i6nqZoCgjone5L827r_p6yRej16DCyxJaKXRCKWWqiudw9R6C7tRU3qsHxYdakp8kCVk0g-2reROMnmo8Xb-wOs61UC5RM_vkhgn2-uUNbrw8vXX657l5pE1m1UatPc-xuW7pPYiAfbQ6zeVnH9nbVHthQVucGRWOBP2XqdgeAnjtsGtyS/w661-h307/Screenshot_333.jpg" width="661" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Sebentar lagi umat Islam di seluruh dunia akan merayakan Idul Fitri dalam waktu kurang dari 2 bulan lagi. Saya yakin para ibu sudah mulai berpikir untuk menyiapkan segala macam kebutuhan, termasuk kue-kue lebaran. Mungkin kebanyakan orang memilih untuk membuat kue lebaran sendiri. Namun, jika Anda tidak punya waktu, ada baiknya Anda membeli kue kering lebaran di toko kue dan supermarket. Apakah Anda bingung dari sekian banyak produsen kue lebaran mana yang harus dipilih? Jangan asal pilih. Untuk memastikan kualitasnya, simak beberapa tips memilih Kue Kering Lebaran berikut ini:</p><p> <b>Harap dicatat jenis biskuit yang dapat dimakan yang ingin Anda beli </b></p><p>Anda harus membeli kue yang ibumu sudah tahu bahan-bahannya. Hal ini untuk menghindari rasa yang tidak jelas, terutama jika anak Anda suka ribut dengan makanan. Perhatikan juga tekstur kuenya, apakah lembut dan berjamur? Berhati-hatilah sebelum membeli, bahkan jika ibumu tidak menyentuhnya. </p><p> <b>Periksa warna kue </b></p><p> Melakukan survey sebelum membeli adalah salah satu cara jika ingin mendapatkan cookies yang dibutuhkan. Perhatikan warna kue. Kue berbahan dasar pewarna tentu memiliki warna yang eye-catching dan kurang memperhatikan kesehatan. Kue yang menggunakan telur sebagai bahan pewarna terlihat lebih alami dan dapat dimakan. Hindari membeli kue kering jika paket </p><p> <b>Kemasan rusak </b></p><p>Kue kering yang dijual di toko grosir berkualitas tinggi harus dikemas dengan benar dan tidak rusak. Kebanyakan kue menggunakan bahan pengawet agar lebih tahan lama, namun jika wadah yang Anda gunakan tidak tertutup rapat, bukan berarti kue tersebut aman dan bersih. Ada beberapa jenis kue sloppy dan kenyal. Untuk menghindarinya, pastikan wadah yang Anda gunakan kedap udara. </p><p><b>Kue yang memiliki sertifikat lolos uji BPOM </b></p><p>Lihatlah ke sekeliling toples kue untuk melihat apakah ada penanda dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Kalau produknya lolos uji, tentu akan ada label dari BPOM. Selanjutnya, jangan lupa untuk mengecek apakah makananmu memiliki label halal agar ibumu bisa memakannya dengan aman. Terakhir, pastikan tanggal kedaluwarsa belum kedaluwarsa. </p><p><b> Sesuaikan anggaran </b></p><p>Saya sangat suka ketika Ibu saya ingin membeli kue untuk Idul Fitri. Jika ada kelebihan, <i>cookie</i> pasti akan disimpan selama beberapa minggu. Namun, perlu Anda ketahui bahwa harga murah tidak menjamin kualitas. Alangkah baiknya untuk membeli kue dari toko yang memiliki banyak ulasan positif dari para pelanggannya. </p><p>Kalau kamu ingin membeli kue kering yang murah dan berkualitas admin juga punya rekomendasinya <i>lho</i> namanya Ghaniy Cake. Produk kue bolu kering olahan rumah yang sangat terjangkau harganya tetapi kualitas dan rasa tidak ada duanya. Penasaran ingin mencobanya? untuk pemesanan kamu bisa menghubungi nomor <a href="https://wa.me/+6289660734753?text=Halo%20saya%20ingin%20memesan%20kue%20Ghaniy" target="_blank">Whatsapp</a> ini ya!</p>Bennartho Denyshttp://www.blogger.com/profile/08304080846739814500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5595391797089433547.post-11313469277364798362022-03-25T23:00:00.002-07:002022-03-25T23:29:46.691-07:005 Tips Menyimpan Kue Kering Agar Tahan Lama<p><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUXPx0dOxt1N6Jp0eQG8mA9_nilKG0zDqGBGSdVYPRuZqHdSQqr_4WoiH3C2KryGsEkWLXAEjHZm_YeaCx_DO3_5z-A1CAobBKtUgv-l8_0MI6WgMrSE5Tp26cUg9czT8XauLB7MnNbnq_Bs3P_JzRPK4gxGZzqlPXlR3BYP_71Oz8EIiavxHEEzSy/s639/Screenshot_332.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Photo via: Pikiran Raykat" border="0" data-original-height="359" data-original-width="639" height="326" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUXPx0dOxt1N6Jp0eQG8mA9_nilKG0zDqGBGSdVYPRuZqHdSQqr_4WoiH3C2KryGsEkWLXAEjHZm_YeaCx_DO3_5z-A1CAobBKtUgv-l8_0MI6WgMrSE5Tp26cUg9czT8XauLB7MnNbnq_Bs3P_JzRPK4gxGZzqlPXlR3BYP_71Oz8EIiavxHEEzSy/w579-h326/Screenshot_332.jpg" title="Photo via: Pikiran Raykat" width="579" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><p></p><p>Aneka kue kering sepertinya menjadi makanan yang wajib dihidangkan saat hari raya ini tiba. Biasanya kue disajikan sebagai hidangan pembuka untuk menyambut tamu dan kerabat sebelum menikmati makanan pokok dan ketupat. </p><p>Hanya saja beberapa orang biasanya tidak mengetahui dengan baik cara untuk menyimpan aneka kue kering supaya masa konsumsinya akan lebih lama, berikut ada beberapa trik yang bisa Anda gunakan: </p><p>1. Gunakan tatakan gelas </p><p>Kue kering besar yang tidak muat di gelas dapat disajikan dengan tatakan gelas. Bungkus kue dengan bungkus plastik dan letakkan di atas meja dengan tatakan gelas. Tidak hanya terlihat bagus, tetapi jika Anda tidak punya waktu untuk memakannya, Anda bisa membawanya pulang. </p><p>2 Tempatkan kue yang dihias terlebih dahulu </p><p>Berbagai kue kering dengan hiasan gula, <i>frosting</i>, atau cokelat biasanya tidak bertahan lama. Topping di atas cepat meleleh atau pecah di gelas. Maka sangat disarankan untuk menyajikan kue ini terlebih dahulu, sebelum kue tanpa dekorasi lainnya seperti gel kotak dan nastar. </p><p style="text-align: center;"><i>BACA JUGA: <a href="https://actualizetwentytwo.blogspot.com/2022/03/cara-memilih-kue-lebaran-yang-murah-dan.html" target="_blank"><span style="color: red;">Cara Memilih Kue Lebaran yang Murah dan Berkualitas</span></a></i></p><p>3. Masukkan ke dalam wadah tertutup dan keluarkan </p><p>Udara bisa membuat kue macet. Pilih wadah plastik atau kaca kedap udara untuk menyimpan kue. Jangan biarkan wadah terbuka untuk waktu yang lama. Silakan tutup rapat saat Anda tidak makan. </p><p>4. Jangan mencampur jenis kue yang berbeda dalam satu wadah</p><p>Terkadang, ketika kue dalam toples habis, ada inisiatif untuk menggabungkannya dengan isi toples lainnya. Anda tidak membutuhkan banyak wadah untuk menyimpan <i>cookies</i>, kecuali agar toples terlihat penuh. Namun, ternyata mencampurkan makanan panggang yang berbeda dalam satu toples dapat merusak kue. Bahan, rasa, dan kerenyahan kue yang berbeda membuat kue tidak enak dipadukan. </p><p>5. Bungkus kue dalam kantong plastik kecil </p><p>Tamu yang bersilaturahim saat Lebaran biasanya lebih menikmati kue-kue yang ditawarkan ketimbang duduk berlama-lama. Untuk menghindarinya, Anda bisa membungkus berbagai kue Levalan dalam kantong plastik kecil. Bahkan jika Anda tidak punya waktu untuk menikmatinya di rumah, Anda bisa membawanya pulang sebagai oleh-oleh.</p><p>Itulah beberapa tips yang bisa kamu coba untuk bisa menyimpan aneka kue kering untuk lebaran supaya awet atau tahan lama. Kira-kira bagaimana apakah kamu tertarik untuk mencobanya?</p>Bennartho Denyshttp://www.blogger.com/profile/08304080846739814500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5595391797089433547.post-16661696214705683512019-09-11T13:18:00.002-07:002019-09-11T13:18:57.301-07:00Kebutuhan, kekuasaan, dan dominasi dalam pengetahuan yang terbatas <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPwuKU0a2frljbb0of_HcJUBvigyiJjPJQkMo7jXVnZ-r_pVg2bG6poT-Nzu4LxOOqt_dVYFapDv7k_3TriOhL7BX1pq4cAvxUeu48VT6z5qRW6U-uS53sdI26clE5Go0IoQAgxENJTAM/s1600/man-1519665_1920.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1134" data-original-width="1600" height="226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPwuKU0a2frljbb0of_HcJUBvigyiJjPJQkMo7jXVnZ-r_pVg2bG6poT-Nzu4LxOOqt_dVYFapDv7k_3TriOhL7BX1pq4cAvxUeu48VT6z5qRW6U-uS53sdI26clE5Go0IoQAgxENJTAM/s320/man-1519665_1920.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pembahasan tentang manusia niscaya tidak akan pernah
kadaluarsa selama objek ataupun subjek bahasan tersebut masih eksis. Terutama
bagi yang merasa sebagai subjek, syarat utama untuk tetap waras adalah berpikir
secara cermat. Cermat tidak cukup dengan logis atau empiris, bahkan tidak
menutup jalan bagi episteme lainnya sebut saja wangsit. Meskipun wangsit
tidaklah memiliki bukti argumen yang kuat karena selama ini kita sedang
didominasi oleh paradigma mainstream. Kata “dominasi” disini bukan tanpa sebab saya
katakan. Dominasi merupakan implikasi dari adanya yang men-Dominasi dan tentu
saja ada yang didominasi. Apakah aspek yang menjadi syarat dominasi berlaku
secara valid? </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ada beberapa syarat mutlak yang harus dipenuhi. Pierre Bordieu
mengungkapkan adanya tiga komponen penting dari suatu hubungan sosiologis pada
kehidupan yang serba dipenuhi oleh dominasi ini. Yang pertama yaitu Habitus. Pengertiannya
sederhana seperti bagaimana subjek dapat menginternalisasikan faktor eksternal
di luar dirinya. Kedua yaitu Modal. Ada tidaknya modal sangat mempengaruhi
realisasi dari habitus. Nah, dalam hal ini modal juga dapat digolongkan sebagai
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">resource</i> atau sumber daya apapun itu
misalnya energi dan sebagainya. Kemudian <i style="mso-bidi-font-style: normal;">field</i>.
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Field</i> atau lapangan merupakan arena
bermain bagi subjek dalam pertandingan dominasinya. Artinya dalam lingkup
inilah tergambar secara jelas siapa yang mendominasi dan sebaliknya. Asumsi bahwa
arena ini seolah tetap tetapi tidak demikian pula. Sebab arena ini
sewaktu-waktu dapat memuai selinear dengan kemampuan manusia sebagai subjek
untuk memperlebarnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Habitus memiliki peran personal terhadap implikasi “dominasi”.
Bordieu justru menganggap bahwa hal ini pada awalnya juga dibentuk oleh arena
sebelumnya yang disebut sebagai budaya atau kebiasaan umum. Sehingga pandangan
ini seolah memang mengantarkan kita pada corak determinis yang belum diketahui
finalnya. Hanya saja asumsi pertama mengatakan bahwa habitus ini diawali oleh
keinginan untuk sesuatu. Asumsi kedua yaitu justru modal atau kapital-lah yang
memulai habitus tertentu. Sebagai contoh misalnya, seseorang merasa lapar apa
karena tiba-tiba ia merasa lapar? Ataukah sebelumnya dipengaruhi oleh sebab
tertentu? Mungkin saja perutnya kosong pada saat itu. Secara autonomi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>otak akan memerintahkan stimulus untuk
memberikan respon lapar kepada orang tersebut. Keadaan demikianlah yang
mendorong subjek untuk mencari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">resource</i>
atau sumber daya tertentu untuk memenuhi kebutuhannya. Jika seseorang menolak
hasrat tersebut maka konsekuensinya akan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">collapse</i>.
Tentu saja tubuh atau lebih tepatnya otak kekurangan supply energi dari luar. Nah,
energi inilah juga termasuk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">resource</i>
tadi. Maka dengan demikian secara alamiah manusia atau makhluk hidup apapun
termasuk tumbuhan juga membutuhkan energi atau sumber daya tertentu tersebut
dalam jumlah yang relatif. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Berikutnya apakah benar jumlah energi yang
dibutuhkan itu relatif? Lalu apakah faktor yang mempengaruhi relativitas
tersebut? Hal ini dapat dikembalikan lagi kepada habitus sebagai respon
terhadap apa yang dibutuhkan. Habitus bisa jadi tidak hanya menuruti apa kata
kebutuhan tetapi mungkinada semacam manipulasi dibaliknya. Jika kita kembali
lagi pada kebutuhan akan energi sesungguhnya energi ini untuk apa? Jawabannya pasti
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">power</i> atau kekuatan. Kekuatan inilah
juga yang mendorong kemampuan untuk berkuasa. Kekuasaan inilah yang
sesungguhnya dapat memanipulasi kebutuhan alamiah. Akan tetapi kurnag tepat
jika faktor kekuasaan akan menciptakan manipulasi tersebut. Ada faktor lainnya,
maka kembali lagi pada habitus. Habitus ini menginternalisasikan eksternal. Sejauh
pengamatan sementara dapat diasumsikan ada semacam kekhawatiran akan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">resource</i> yang terbatas oleh pengetahuan
kita. Diperparah lagi oleh identifikasi subjek atau objek lain di luar diri. Maka
efek <i style="mso-bidi-font-style: normal;">insecure</i> ini sesungguhnya lumrah
untuk dicapai. Keadaan tersebut dijadikan landasan untuk memperkuat dan
memperluas kekuasaan yang memenuhi seluruh arena atau “field” sekaligus
modalitas di dalamnya. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa hal tersebut
merupakan egoisitas masing-masing. Egoisitas ini menjadi pembenaran atas
tindakan apapun diluar dirinya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Secara lebih kompleks kemudian kebutuhan akan
berubah menjadi kekuatan melalui modalitas atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">resource</i>. Setelahnya kekuatan akan menjadi modal berikutnya bagi
habitus yang telah merespon keadaan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">real</i>
di arena permainannya. Melalui kekuatan tersebut menjelmalah Kekuasaan yang
pada akhirnya akan diketahui siapa yang dikuasai yang kemudian akan menimbulkan
“dominasi”. Sebaliknya hal ini juga akan memunculkan yang “ter-dominasi”
berikutnya. Faktor yang mempengaruhi saling mendominasi ini akan terus terjadi
secara alamiah selama resource dan arena masih diketahui terbatas (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">limited</i>). Jika kita ingin mencoba memperluasnya
lagi tetap saja gesekan antar kekuasaan itu masih ada bahkan tambah meluas dan
kompleks. Selama batas itu masih terlihat maka hukum saling “men-dominasi” ini
niscaya akan terus berlangsung dan akan berhenti hanya jika batas tersebut
telah lenyap dari pandangan atau observasi kita. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Bennartho Denyshttp://www.blogger.com/profile/08304080846739814500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5595391797089433547.post-5075711770134669662018-11-18T01:38:00.000-08:002019-09-11T13:21:13.791-07:00Aku tak tau<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSegtlYiB7icilGW8T6LtP1x-CiJskDecXuJHWSdoq0s7e41RmxeIzBjDC_6sOhMh2was6QLjIZe1WfpWEgpLLa4TfwA2yzmgOoojhyphenhyphen5skpHbsQ-weCzNbbWJ9JNA3vBf9hwBg0VyeVvE/s1600/wedding-invitation-3564629_1920.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="997" data-original-width="1600" height="248" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSegtlYiB7icilGW8T6LtP1x-CiJskDecXuJHWSdoq0s7e41RmxeIzBjDC_6sOhMh2was6QLjIZe1WfpWEgpLLa4TfwA2yzmgOoojhyphenhyphen5skpHbsQ-weCzNbbWJ9JNA3vBf9hwBg0VyeVvE/s400/wedding-invitation-3564629_1920.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Aku tak tau...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Siapakah engkau wahai pujangga.....<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hanya sebatas mimpi dikala subuh.....<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Aku tak tau....<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pesan apa yang kau bawakan itu....<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hanya keraguan yang muncul dipikiranku...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kala itu...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Aku tak tau....<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Apakah itu engkau kekasihku?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Yang selama ini aku inginkan...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hadir dalam setiap kedipku...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Aku tak tau....<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pesan apa yang kau bawakan itu...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Aku lupa....<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sungguh lupa....<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tak nampak parasmu kala itu...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hanya pesan yang tersirat dalam....<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Aku tak tau..... <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sungguh aku tak tau....<o:p></o:p></span></div>
</div>
Bennartho Denyshttp://www.blogger.com/profile/08304080846739814500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5595391797089433547.post-48862213176616895892018-11-09T07:57:00.002-08:002018-11-09T07:57:57.819-08:00Maafkan Aku Tuhan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2j5ftSBZCI5AEZwgCHIlSjboqbmoutIFLKQJevL_J1FSZc33HJZW3Blpd5fsNI7Wc1jydWLKcdock9n_X4w73UWPKCm-tfJqYTJwTONAtM7drZII8RHgU_09BRYhM1N4F7Sk45cFSw7s/s1600/autumn-3797642_1920.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2j5ftSBZCI5AEZwgCHIlSjboqbmoutIFLKQJevL_J1FSZc33HJZW3Blpd5fsNI7Wc1jydWLKcdock9n_X4w73UWPKCm-tfJqYTJwTONAtM7drZII8RHgU_09BRYhM1N4F7Sk45cFSw7s/s400/autumn-3797642_1920.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Maafkan Aku Tuhan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Lagi-lagi aku
menduakanmu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Menduakanmu dengan
makhlukmu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Maafkan Aku Tuhan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jikalau kau hukumku,
aku tak berdaya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Paras ciptaanmu telah menyentuh sanubariku<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Maafkan Aku Tuhan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Perintahkan aku
sekarang ! ambilah kesadaranku!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tanpa kesadaran ini
mungkin aku takkan lagi menduakanmu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Maafkan Aku Tuhan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Aku telah
mengkhianatimu dengan rayuanku<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Padahal aku sering
menyelingkuhimu dengan ciptaanmu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ciptaanmu yang cantik
itu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Oh Tuhan, tolonglah
aku,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sembuhkanlah rasa ini<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tinggalkanlah aku
dengannya Tuhan, aku mohon<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hanya engkau yang
paling mengertiku<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hanya engkau pemilih
terbaik bagiku<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jikalau dia, aku mohon
dekatkanlah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jikalau bukan dia, aku
mohon dekatkanlah cintaku<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sembuhkanlah aku ya
Tuhan, pintaku padamu<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kutitipkan rasa dari
ciptaanmu yang lemah ini<o:p></o:p></span></div>
</div>
Bennartho Denyshttp://www.blogger.com/profile/08304080846739814500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5595391797089433547.post-74570093770749144292018-11-05T22:17:00.002-08:002018-11-05T22:17:56.960-08:00Saling Menjaga<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLpWgglPBaETyrnhddO19yPv2pAaurAWITXfj1-M2DpnvivlUTJHiXWEfq4gAlsUpfxXyNedQZLi4kHppXDGBvusRQpItpoxqssG-IbBC-8NtHNsrkytdNNR6lNdm1U3EfCCy1kq3Ik7c/s1600/zoo-3759378_1920.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLpWgglPBaETyrnhddO19yPv2pAaurAWITXfj1-M2DpnvivlUTJHiXWEfq4gAlsUpfxXyNedQZLi4kHppXDGBvusRQpItpoxqssG-IbBC-8NtHNsrkytdNNR6lNdm1U3EfCCy1kq3Ik7c/s400/zoo-3759378_1920.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mengapa harus saling menjaga? Menjaga dalam arti
apa? Masalahnya akhir-akhir ini orang sering gagal paham dengan dirinya maupun
lingkungannya. Disidentifikasi, dislokasi, dan disorientasi kalau kata Cak
Nun. Maksudnya A, tafsirnya bisa B, C,
D, sampai Z. Sering bicara soal Hak, tetapi sering pula lupa kewajiban. Harusnya
gimana to? Apa semua masalah itu bisa dihindari?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Apa arti dari saling menjaga? Apakah untuk keamanan
agar tidak ada maling? Atau apa? Menjaga itu saling “ngopeni”, saling peduli,
saling “merangkul”, saling apa lagi? Ya, intinya hidup itu harus saling
menjaga. Menjaga diri dan lingkungannya. Jangan salah kaprah menjaga diri itu
juga menjaga lingkungan, begitupun sebaliknya. Jadi jika ada orang yang
individual itu sebetulnya dia sosialis, juga sebaliknya jika orang itu sosialis
tetapi sesungguhnya dia itu individualis, hanya mementingkan dirinya sendiri.
Dirinya ini yang mana to? Makannya perlu yang namanya identifikasi. Pertama
kamu harus kenal sama dirimu, baru setelah itu bisa mengetahui apa posisimu,
lalu apa tujuanmu.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sering kita lupa akan pertanyaan-pertanyaan ini. Siapa
kita? Dimana kita? Apa tujuan kita? Kadang
kita lupa atau bersikap tidak peduli. Padahal ini sebenarnya akar dari setiap <i>problem </i>yang kita alami hari ini. Jadi apa? Perlu memahami dirimu dari sekarang.
<i>Ojo gampang emosi negatif, Ojo gampang
nesu, Ojo gampangke awakmu</i>. <i>Gatek ono
awakmu karo sekelilingmu, sekelilingmu iku yo awakmu juga</i>. Maka dari itu
mulai dari sekarang ayo kita bersikap egois! Bersikaplah peduli dengan dirimu
sendiri. Dirimu sendiri itu luas bukan hanya <i>dapurmu </i>tapi ya semuanya yang termasuk manifestasinya Tuhan di muka
bumi.<o:p></o:p></span></div>
</div>
Bennartho Denyshttp://www.blogger.com/profile/08304080846739814500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5595391797089433547.post-47205504763789039882018-10-12T02:39:00.001-07:002018-10-12T02:39:35.237-07:00Yang ketiga<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguqD2enZrIEOlP9Vn3KAEzlhQCW8GMfiOi-W8UW3FAVisF0hTAxS75YGVo_4PLG0rnp1D8ZfijSRi-nIy4gDUn8toKnM0GNpFYk1OxprV_S4yQMiZQPjP7PRhj1LqkTivivMAnLfeLATE/s1600/stokrose-3603941_1920.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="621" data-original-width="1600" height="155" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguqD2enZrIEOlP9Vn3KAEzlhQCW8GMfiOi-W8UW3FAVisF0hTAxS75YGVo_4PLG0rnp1D8ZfijSRi-nIy4gDUn8toKnM0GNpFYk1OxprV_S4yQMiZQPjP7PRhj1LqkTivivMAnLfeLATE/s400/stokrose-3603941_1920.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Yang Ketiga,,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Akulah yang ketiga<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Dari yang bertiga<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Hanya mereka berdua yang berbicara<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Yang ketiga,,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Mereka sedang berbicara soal kebenaran<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Sedangkan aku, disingkirkan<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Yang ketiga,,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Mereka berdua yang sedang pacaran<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Aku yang jadi setan!<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Yang ketiga,,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Selalu sendirian, ketika mereka saling menyalahkan<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Siapa yang ingin aku salahkan?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Dia? Mereka? Atau aku?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Yang ketiga,, <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Selalu tidak jelas<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Tidak pantas, absurd!<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tidak putih, tidak hitam</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p>Tidak laki-laki, tidak perempuan<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tidak rajin, tidak malas<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tidak muslim, tidak kafir<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tidak kanan, tidak kiri<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Ohh,, Yang ketiga,, juga bukan tengah-tengah<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Yang ketiga itu munafik! juga bermuka dua!<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Lagi-lagi dua,,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Sekali-kali cobalah yang ketiga, jangan hanya dua,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Cobalah 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27,28,29,30,31,32,33,34,35,36,37,38,39,40,41,42,43,44,45,46,47,48,49,50!</div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Udahlah aku juga capek!</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Mungkin aku juga bukan yang ketiga.<o:p></o:p></div>
</div>
Bennartho Denyshttp://www.blogger.com/profile/08304080846739814500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5595391797089433547.post-57849934900741056822018-10-11T23:08:00.004-07:002018-10-11T23:22:12.276-07:00Mengidentifikasi Tuhan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEXM9Dm_MjpJVYpfYaJPnhCKyGaHZ8jKoN3AaxAe6OP3LtAVXN4We7EW64doPyfOF6e4aqhKPa3pO60uDi8orrpquvrXOwDZxWO15MO5b6nz-8L2RFx55eckUQmDeEcAlweBkQc-CQzS4/s1600/fantasy-2824304_1920.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="690" data-original-width="1600" height="172" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEXM9Dm_MjpJVYpfYaJPnhCKyGaHZ8jKoN3AaxAe6OP3LtAVXN4We7EW64doPyfOF6e4aqhKPa3pO60uDi8orrpquvrXOwDZxWO15MO5b6nz-8L2RFx55eckUQmDeEcAlweBkQc-CQzS4/s400/fantasy-2824304_1920.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana caranya? Jason Ranti pernah berkata "Oh Tuhan mengapa engkau membuatku bingung?". Bingung? kenapa? sekacau itukah Tuhan di mata makhluknya. Beberapa orang bahkan sampai rela bertamasya religi untuk menemukan keberadaan Tuhannya, ia ingin berjumpa dengan-Nya. Pada film "PK" contohnya. Seseorang lelaki atau makhluk asing dibuat bingung oleh Tuhan dengan segala cara berjumpa dengan-Nya. Sebagian orang mengatakan Tuhan itu yang ini, sebagian yang lain mengatakan Tuhan yang itu, begini-begitu, PK akhirnya berhasil mencoba semuanya. Akan tetapi hasilnya nihil, ia masih bingung karena Tuhan. Padahal ia hanya ingin menemukan remote pesawatnya untuk pulang, mengapa sesulit ini, semua orang tidak dapat menjawab pertanyaan "PK". Seorang lelaki bahkan menyarankan kepada "PK" untuk bertanya kepada Tuhan karena Ia Maha Tahu segalanya, termasuk remote pesawatnya. Naasnya semua Tuhan sudah ditanya oleh "PK", namun tak ada satupun yang menjawab pertanyaannya. Lantas "PK" harus bertanya pada siapa? bahkan Yang Maha Tahu saja tidak dapat memberitahukan keberadaan remotenya. Malang sekali nasib "PK".</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Lain cerita, sebuah pertanyaan sering diajukan oleh beberapa ahli yang berusaha membuktikan Tuhan. Bagaimana caranya? pertanyaannya sederhana, Tuhan adalah Maha segalanya, ia dapat menciptakan apa saja dengan kekuasaan-Nya. Lalu apakah bisa Tuhan menciptakan sesuatu yang sangat berat sampai-sampai Tuhan sendiri tidak dapat mengangkatnya? jika dapat maka Tuhan bukan Tuhan, jika tidak dapat maka Tuhan juga bukan Tuhan. Klasiknya apakah Tuhan bisa menciptakan Tuhan? lantas apa gunanya Tuhan kalau begitu? hahaha,,, selesai<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk tugas berikutnya coba kalian temukan jawabanmu sendiri! jangan nyontek ya!</div>
</div>
Bennartho Denyshttp://www.blogger.com/profile/08304080846739814500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5595391797089433547.post-32189329343194043832018-08-31T13:24:00.004-07:002018-08-31T13:24:49.735-07:00Kenali Cintamu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7dSZQVvtXIpcEDjBwchkb59g4QOemDJcU52nhyphenhyphen3gXpEDGYxsmRV7LFPONr9osYrO81uxT5XcY0xw7-8kYFWSGnfYw4NbYaweMY1asFZLyvgP88GbSoXAi_meNQbZjP5ShVco7SEnn2_k/s1600/embrace-the-world-3635148_1920.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1071" data-original-width="1600" height="428" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7dSZQVvtXIpcEDjBwchkb59g4QOemDJcU52nhyphenhyphen3gXpEDGYxsmRV7LFPONr9osYrO81uxT5XcY0xw7-8kYFWSGnfYw4NbYaweMY1asFZLyvgP88GbSoXAi_meNQbZjP5ShVco7SEnn2_k/s640/embrace-the-world-3635148_1920.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Apa yang membuat aku gelisah?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apa yang membuat aku marah?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apa yang membuat aku sedih?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apa yang membuat aku dengki?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apa yang membuat aku jumawa?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apa yang membuat aku berpikir begini?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau dilihat dari indikatornya, tampaknya aku kurang cinta.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bukan kurang tampaknya, tetapi belum kenal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jikalau sudah mengenal cinta, mungkin saja tidak akan seperti ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku tidak dapat menjaminnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin saja tidak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap orang memilikinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Potensi cinta.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Itu sudah sepaket. Kata siapa?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sudahlah argumen ini hanya berlandaskan pada nuraniku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku sudah menjelaskannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Belum tentu kalian mengerti.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak orang yang mencari cinta di setiap penjuru dunia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bisa di gunung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bisa di sungai.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bisa di ladang, mungkin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak orang berkelana, pontang-panting hanya untuk mencarinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tampaknya dia lupa bahwa dirinyalah cinta itu baginya. </div>
</div>
Bennartho Denyshttp://www.blogger.com/profile/08304080846739814500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5595391797089433547.post-75121267734386392492018-08-25T18:29:00.000-07:002018-08-25T22:35:39.403-07:00Tuhan, Manusia, Malaikat, Jin, dan Iblis. Tuhan Adil? (Part 2)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKHz4_CviCRa8mXT-G8NGR1EG-hNr8u5VsFTWDfsEhOskxPp6h7y6OkTurypsZUyhYWcMLybqySJ3bW6s6oI2ttaIzUwtcaIS23SVK6QzUrXAjqD6TlRXVsZVftce4vGwH0K8-HbPoAJY/s1600/demon-161049_1280.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="1277" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKHz4_CviCRa8mXT-G8NGR1EG-hNr8u5VsFTWDfsEhOskxPp6h7y6OkTurypsZUyhYWcMLybqySJ3bW6s6oI2ttaIzUwtcaIS23SVK6QzUrXAjqD6TlRXVsZVftce4vGwH0K8-HbPoAJY/s400/demon-161049_1280.png" width="398" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hipotesisku adalah kita
tidak dapat hidup tanpa Tuhan. Ketika Tuhan lepas tangan maka <i style="mso-bidi-font-style: normal;">game over</i>. Mengapa? Karena ini
berdasarkan argumentasiku sebelumnya mengenai Tuhan yang kekal. Tuhan yang
penggerak pertama sekaligus penggerak berikutnya. Satu jengkalpun tidak ada
yang luput dari-Nya. Ya itu menurut pemahamanku. Kalau kalian? Itu terserah
kalian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jauh dari Tuhan sama
saja seperti menjauhi kehidupan. Walaupun hidup, sebenarnya mati. Kita hidup
itu maunya Tuhan. Semua itu maunya Tuhan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sebenarnya Tuhan maunya
apa sih harus melakukan semua ini? Ini termasuk pernyataan yang sulit. Jika Tuhan
menciptakan kita untuk sekedar mengeksistensikan dirinya itu jelas tidak
mungkin. Berarti jika seperti itu kita mendeterminasi Tuhan. Masa iya?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Apapun itu yang jelas
maunya Tuhan masih jadi rahasia-Nya. Kita sebagai makhluk ya nasibnya memang
harus seperti ini. Kalau kita sampai tahu Tuhan mau ngapain ke depannya dunia
akan jadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">chaos</i> jelas karena semua
orang pasti akan berupaya untuk mengkudeta Tuhan, karena pada dasarnya manusia
itu serakah. Adakah manusia yang tidak memiliki keserakahan? Wallahualam....<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tetapi sesungguhnya
kita bisa tau maunya Tuhan kok. Darimana? Tentu saja dari wahyu-Nya. Wahyu-Nya
itu apa? Mungkin kitab suci misalnya. Di dalam setiap kitab suci berisi
perintah dan larangan dari Tuhan yang wajib dipatuhi oleh seluruh umat manusia.
kenapa Kitab suci ada banyak macam?<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kenapa
engga satu aja? Iya kenapa ya? Kata Ustadz saya sih tiap kitab suci itu saling
melengkapi dari mulai yang diturunkan lebih awal sampai yang terakhir (Al-Qur’an).
Tahapan wahyu itu diturunkan melalui perantara Rasul yang disampaikan kepada
umatnya sesuai dengan konteks pada zamannya. Hanya saja Al-Qur’an itu tidak
lagi diperbarui, artinya sudah final kata Tuhan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kenapa Tuhan memberikan
kita perintah dan larangan? Terus mengapa kita diwajibkan untuk menaatinya sedangkan
kita dapat melanggarnya? Mengapa Tuhan tidak buat kita patuh saja sejak awal? Bukannya
tidak ada yang mustahil bagi Tuhan? Semua itu benar tentunya. Tidak ada yang
mustahil bagi Tuhan seharusnya. Tetapi mengapa kita diberi kuasa untuk memilih
nurut atau tidak dengan perintah-Nya? Mengapa malaikat diciptakan untuk selalu
patuh? Mengapa kita engga jadi malaikat aja?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dahulu ketika aku masih
di bangku Sekolah Dasar pertanyaan seperti ini justru sering muncul. Aku dan
beberapa temanku sering menanyakan hal-hal aneh kepada Guru PAI-ku waktu itu. Namanya
pak Budi, aku masih ingat. Beliau menjawab bahwa sebelum kita hidup di dunia
kita itu hidup di dunia ruh, katanya. Sebelum jadi manusia kita ini masih
berwujud ruh. Ya, sebelum Tuhan menciptakan manusia, Tuhan terlebih dahulu
menciptakan kita dalam wujud ruh. Lalu apa hubungannya dengan kita menjadi
manusia? hubungannya adalah ketika itu kita sudah diberi kekuasaan oleh Tuhan
untuk memilih, mau jadi apa. Malaikat? Manusia? Jin? Atau Iblis? Pilihan itu
bebas kita pilih karena kehendak Tuhan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dari keempat pilihan
tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Manusia memiliki
akal dan nafsu tetapi tidak punya kekuatan supranatural dalam arti ini bisa
kita sebut kekuatan yang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ghoib</i>. Sedangkan
malaikat ini tidak memiliki nafsu ataupun akal, tetapi memiliki kekuatan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ghoib</i> itu dari Tuhan dengan konsekuensi
ia harus selalu patuh kepada-Nya. Selanjutnya Jin, disini ia memiliki kekuatan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ghoib</i>, akal, nafsu tetapi posisinya
lebih rendah dari manusia. Meskipun ada sebuah pendapat ulama yang justru mengatakan bahwa jin pada masa Nabi Sulaiman as mengaku bahwa ia tidak mengetahui hal <i>ghoib</i>. Berarti bisa jadi dalam hal ini Jin dan Manusia itu berbeda dimensi karena mereka tidak dapat berinteraksi secara langsung, bukan karena jin mengetahui yang <i>ghoib</i>. Sedangkan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>iblis memiliki segala keunggulan yang dimiliki oleh makhluk Tuhan yang
lain. Mulai dari akal, nafsu, pilihan, kekuatan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ghoib</i>, semuanya sudah dimiliki oleh iblis. Hanya saja Tuhan berkehendak
lain, mereka iblis, malaikat, dan jin diperintahkan untuk bersujud di kaki
manusia. Semuanya segera menuruti perintah Tuhan itu kecuali sang iblis. Ia merasa
tidak seharusnya bersujud kepada makhluk Tuhan yang secara jelas lebih rendah
posisinya dari pada dirinya. Sontak saat itu juga Setan menerima Azab pedih
dari Tuhan karena kesombongannya. Ia segera dimasukkan ke dalam neraka untuk
selama-lamanya. Tetapi sebelum itu ia meminta kepada Tuhan-Nya untuk
mengizinkannya menggoda manusia untuk ikut bersamanya ke neraka. Maka dengan
kemurahan-Nya Tuhan lekas mengabulkan permintaan iblis itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dari sinilah hipotesis
yang aku buat mengenai mengapa manusia menjadi manusia, iblis menjadi iblis,
malaikat menjadi malaikat, jin menjadi jin. Terus apa alasannya manusia menjadi
manusia? dalam wujud ruh sebenarnya naruli kemanusiaannya telah muncul yaitu
sedikit serakah tentunya. Dari pilihan tersebut mereka memilih menjadi manusia,
mengapa? Karena manusia memiliki potensi untuk melebihi makhluk lainnya. Mengapa
tidak setan saja? Ya, iblis memiliki semua kelebihan itu tetapi iblis juga
memiliki potensi untuk berbuat jahat lebih sering daripada manusia. dengan
catatan bahwa posisinya iblis sewaktu-waktu bisa ter-<i style="mso-bidi-font-style: normal;">overtake</i> oleh manusia. lalu mengapa beberapa ruh tersebut memilih
menjadi iblis? Ini jelas pertanyaaan yang sangat sulit. Terlepas dari semua
kelebihan yang dimiliki oleh iblis tetapi kekurangannya justru lebih besar. Tetapi
menurutku sejak dalam wujud ruh semua potensi sifat itu telah muncul. Jadi sebenarnya
dalam wujud ruh itu sudah ada kebebasan memilih atau tidak? Itu masih sangat
sulit untuk dijawab. Lagi-lagi hal ini membuktikan bahwa manusia adalah makhluk
yang sangat lemah. Akalnya tidak mampun untuk merekontruksi kejadian yang
pernah dialaminya sewaktu masih dalam dunia ruh. Penyebabnya adalah karena
manusia memiliki sifat lupa. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Lalu mengapa beberapa
ruh memilih menjadi malaikat? Yang pasti itu juga kehendak Tuhan mengapa ruh
itu memilih menjadi malaikat meskipun sebenarnya menjadi manusia dapat mencapai
level tertinggi. Mungkin kalau zaman sekarang ini bisa disebut sebagai
pragmatisisme. Hehehe.... <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Lalu bagaimana dengan
pilihan menjadi Jin? Secara potensi Jin itu tidak dapat melebihi manusia karena
kekuatan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ghoib</i> yang dimilikinya dari
Tuhan. Meskipun jin juga memiliki potensi untuk berbuat jahat sama seperti
manusia. Yang jelas baik iblis maupun malaikat adalah hubungan yang sangat
kontradiktif. Mereka diciptakan dari dua unsur murni, iblis dari api, malaikat
dari cahaya. Sedangkan manusia dari unsur bumi dan jin dari unsur nyala api. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Berdasarkan beberapa
penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap makhluk Tuhan memiliki
kelebihan dan kekurangan di balik potensinya. Ketika iblis memiliki segalanya
tetapi tidak memiliki potensi kebaikan, sedangkan manusia dapat mencapai level
tertinggi tetapi harus diciptakan dari sekumpulan tanah. Ini jelas sesuatu yang
takarannya seimbang. Kita dapat menyebutnya sebagai keadilan Tuhan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br /></div>
Bennartho Denyshttp://www.blogger.com/profile/08304080846739814500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5595391797089433547.post-56914048513309249002018-08-25T07:33:00.005-07:002018-08-25T18:30:23.624-07:00Tuhan, Manusia, Malaikat, Jin, dan Iblis. Tuhan Adil? (Part 1)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRYpY6jHWjWC1j30dWtGYE5BnHHzPPJhf2kNUbx5HcXGVE8r_tAZi1Vsny5BX5yLQ1ZfwQsoOL4jgsgXJwXgWlKvDBx13M2vytqsmqc7U6-ZrGHYZa4-OWR4tA5GBzvm3iU7vuy_QdAnw/s1600/angel-3381645_1920.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="908" data-original-width="1600" height="226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRYpY6jHWjWC1j30dWtGYE5BnHHzPPJhf2kNUbx5HcXGVE8r_tAZi1Vsny5BX5yLQ1ZfwQsoOL4jgsgXJwXgWlKvDBx13M2vytqsmqc7U6-ZrGHYZa4-OWR4tA5GBzvm3iU7vuy_QdAnw/s400/angel-3381645_1920.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kenapa kita jadi
manusia? kenapa engga jadi malaikat aja? Kalau jadi malaikat kan engga bakalan
berbuat dosa? Kalau manusia? tiap hari aku berbuat dosa terus. Pernah sekali
puasa engga buat dosa. Tapi tetep aja batal. Gimana engga yang begituan banyak
dimana-mana gan....(tau lah maksudnya. Kalau penasaran PC ajalah). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sebelumnya , pernah
suatu malam aku keluar. Habis isya tepatnya. Naik motor. Keluyang-keluyung. Mutar-muter.
Cuma buat nyari warung yang buka karena emang entah kenapa semua warung
langgananku tutup. Yah terpaksa deh aku singgah di warung burjo terdekat. Pesanlah
aku satu porsi nasi telor seharga 5500 sama dua pisang molen dua jadi total
harganya 7500. Murah engga? Sedanglah ya.... masih wajar....<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Back
to topic</span></i><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">. Mengapa aku pas jalan tadi malah sholawatan? Buat apa
coba? Kenapa engga nyanyi lagunya via vallen aja? Kenapa ya? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Aku merenung sambil
naik motor (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Warning</i>!!! Jangan tiru
adegan ini, bahaya gan!!!). sambil naik motor nih aku merenung terus untuk
mendapatkan jawaban yang pas. Aku coba masuk ke dalam. Semakin dalam, dalam dan
dalam. Sampai akhirnya aku menemukan apa yang kita sebut sebagai ketenangan,
kenyamanan, kenikmatan. Apa itu ketenangan, kenyamanan, kenikmatan? Rasanya gitu
deh... aku ceritain pake rasa aja ya..
nih..................................................................................................<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Udah jelas kan? Ya gitu
rasanya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pokonya tenang, nikmat, dan
nyaman. Entah mengapa kalau ngelakuin hal itu. Rasanya gitu terus. Pokoknya
rasa ini engga aku dapatkan ketika aku berbuat dosa. Entah dosa apapun itu. Hehehe....<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kenapa bisa gitu? Emangnya
sholawatan itu ngapain sih terus aku kok bisa gitu? Waktu sholawatan aku ini
ngelakuin kayak puji-pujian gitu ke Allah. Nyanyi sama Allah, sama Rasul SAW. Intinya
gitulah. Ringkasnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Selain itu kata salah
seorang ustadz gaul belakangan ini bilang kalau memang sholawatan bisa
mendekatkan diri kita ke Tuhan. Bener engga sih? Tapi rasanya bisa gitu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sekali lagi, pertanyaan
lain muncul dalam pikiran kecil ini. Untuk apa kita dekat sama Tuhan? Untuk apa
ya? Sekejap aku dapat jawaban melalui rasa tenang, nyaman, nikmat tadi. Lalu muncul
pertanyaan lagi, Tuhan itu apa? Tuhan adalah prima causa atau penyebab utama
atau penggerak utama kata Bang Aristoteles. Kalau dipikir-pikir dunia seluas
ini pasti ada yang buat ya. Masak iya ujuk-ujuk ada gitu? Engga yakin aku. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Yaudah karena tanggapan
bang Aristoteles masih cukup masuk akal bagiku, aku pegang dulu sementara. Terus
aku tanya lagi, udah gitu aja Tuhan? Masih belum, kataku. Harusnya Tuhan itu
tetap memelihara dunia ini sampai<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>kapanpun. Tuhan tidak boleh lenyap bagaimanapun itu harusnya. Ya iya
meskipun kata Niecthze “Tuhan Telah Mati” katanya. Tapi dia itu gila kok. Kata-katanya
cukup ngawur pada saat itu. Maklum dia kan filsuf, wajar kalau kurang
waras.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Jadi aku masih percaya Tuhan itu
kekal abadi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Back
to topic</span></i><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">. Mengapa kita harus dekat sama Tuhan? Memang kenapa
kalau kita jauh? Kita ini siapa? Manusia? manusia darimana? Dari Tuhan? Diciptakan
Tuhan maksudnya? Kalau balik lagi ke pendapat aristoteles sebelumnya tentang
Tuhan. Maka seharusnya iya kita termasuk ciptaan Tuhan. Tapi masih aneh bagiku
kenapa harus dekat dengan Tuhan? Kenapa engga jauh aja?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kenapa?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kenapa hayo?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p>Btw ini udah malem, aku mau skip besok aja ya bye....</o:p></span></div>
<br /></div>
Bennartho Denyshttp://www.blogger.com/profile/08304080846739814500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5595391797089433547.post-57001136042243083062018-08-24T07:26:00.001-07:002018-08-24T07:26:11.522-07:00Arogansi Tuan Rumah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinjmwRiuK7N_80dmL8lXZNnZhsVYjxjcYGWJgtUBuV-ueCMMlZATXNRabWJYHADFMVrJqPYxz_R6aGlQ_khvHzjteDOVz51vTwhJsbPHgGgdaVTyPktrNfhxN7nk411cDpyz6jFL_vmr0/s1600/baboon-655313_1920.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1065" data-original-width="1600" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinjmwRiuK7N_80dmL8lXZNnZhsVYjxjcYGWJgtUBuV-ueCMMlZATXNRabWJYHADFMVrJqPYxz_R6aGlQ_khvHzjteDOVz51vTwhJsbPHgGgdaVTyPktrNfhxN7nk411cDpyz6jFL_vmr0/s400/baboon-655313_1920.jpg" width="400" /></a></div>
<i><br /></i>
<i><br /></i>
<i><br /></i>
<i>Mau apa kamu disini?</i><br />
<i><br /></i>
<i>Sudah jangan menampakkan diri lagi disini!</i><br />
<i><br /></i>
<i>Kalau sampai aku lihat kamu lagi, akan aku habisi!</i><br />
<i><br /></i>
<i>Sana pergi jauh-jauh dari tempat ini!</i><br />
<i><br /></i>
<i>Ini tempat saya!</i><br />
<i><br /></i>
<i>Orang luar! jangan macam-macam!</i><br />
<i><br /></i>
<i>Jangan seenaknya sendiri disini!</i><br />
<i><br /></i>
<i>Ini lingkungan baik-baik!</i><br />
<i><br /></i>
<i>Jangan sampai tercemar gara-gara kamu!</i><br />
<i><br /></i>
<i>Dasar Pecundang! jangan sok suci kamu!</i><br />
<i><br /></i>
<i>Udah emang dasarnya kamu Bangsat!!! </i><br />
<i><br /></i>
<i><br /></i>
Arogansi sering membuat kita lupa posisi<br />
<br />
Bicara soal lestari?<br />
<br />
Ternyata isinya hanya mencaci<br />
<br />
Larangan seenaknya pun dibuat seenaknya<br />
<br />
Dilarang mencemari, justru tersulut emosi<br />
<br />
Bicara soal lingkungan ini baik-baik saja?<br />
<br />
Tetapi sikap tidak biasa saja<br />
<br />
Maksudnya tindakan konservatif,<br />
<br />
Malah jadi provokatif<br />
<br />
<br />
Emosi sering membuat kita tidak sadarkan diri<br />
<br />
Akal sudah berhenti bekerja<br />
<br />
Jangankan Akal, Nurani pun rasanya sudah terhijabi oleh emosi<br />
<br />
Semuanya dipandang sebelah mata<br />
<br />
<br />
Aku malaikat!<br />
<br />
Kalian semua iblis!<br />
<br />
Aku yang Baik!<br />
<br />
Kalian semua buruk!<br />
<br />
Aku yang berhak seenaknya!<br />
<br />
Bukan kamu!<br />
<br />
Kamu diam saja!<br />
<br />
Tidak usah macam-macam!<br />
<br />
Ini bukan tempatmu!!!<br />
</div>
Bennartho Denyshttp://www.blogger.com/profile/08304080846739814500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5595391797089433547.post-46282514555278800102018-05-28T22:59:00.000-07:002018-08-25T02:46:37.217-07:00Bosan hidup, katanya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiJbe1SBuwqnk1fYnC4rwhdguo5hdVRxnlY9P8R8jAzufFpKc_xK_18tpnWW5ga3ALXK-RwBf4rmikrgUVoKB27UBe-_Dmlok7Wx_ayHVsW2cHyLc18LwHGL20s8BrnalGTuyBE63PhjE/s1600/person-731165_1920.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiJbe1SBuwqnk1fYnC4rwhdguo5hdVRxnlY9P8R8jAzufFpKc_xK_18tpnWW5ga3ALXK-RwBf4rmikrgUVoKB27UBe-_Dmlok7Wx_ayHVsW2cHyLc18LwHGL20s8BrnalGTuyBE63PhjE/s400/person-731165_1920.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
Bosan hidup, katanya<br />
<br />
Bosan menjalani suasana yang <i>mainstream</i><br />
<br />
Bosan melihat itu dan itu lagi<br />
<br />
Aku bosan, aku Lelah<br />
<br />
Aku lelah, aku bosan<br />
<br />
Bosan bernafas, makan, mandi, tidur, semua bosan<br />
<br />
Katanya,<br />
<br />
Ada kehidupan baru setelah mati?<br />
<br />
Akankah itu akan menjawab kebosananku?<br />
<br />
Ataukah justru, itu hanya akan semainstream hidup ini?<br />
<br />
Kalau memang, itu hanya ilusi,<br />
<br />
Aku takut, aku tidak ingin hidup, hanya untuk merasa bosan<br />
<br />
Sudah cukup, cukup, dan cukup bosan<br />
<br />
Bosan hidup, katanya<br />
<br />
Ya, kataku......</div>
Bennartho Denyshttp://www.blogger.com/profile/08304080846739814500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5595391797089433547.post-11145204982995094172018-05-12T19:03:00.000-07:002018-05-12T19:03:33.978-07:00Aku tidur<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQv26QW9JksMNLZrpBUGkKhJCuszw14rCN4CEkIufhS5HCgiq53LlP2YGJFAGMLQRNKMLCu5wJAVvDsO2yyDADpp7uWChE_VGt6UP8Dw1L7FYmRifhliGFJZ6WSum79-vvXxzC7zDgm7g/s1600/portrait-2870659_1920.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="1600" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQv26QW9JksMNLZrpBUGkKhJCuszw14rCN4CEkIufhS5HCgiq53LlP2YGJFAGMLQRNKMLCu5wJAVvDsO2yyDADpp7uWChE_VGt6UP8Dw1L7FYmRifhliGFJZ6WSum79-vvXxzC7zDgm7g/s320/portrait-2870659_1920.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Ketika lelah?<br />
<br />
Aku tidur<br />
<br />
Ketika ngantuk?<br />
<br />
Aku tidur<br />
<br />
Ketika banyak masalah?<br />
<br />
Aku tidur<br />
<br />
Ketika bermimpi?<br />
<br />
Aku tidur<br />
<br />
Ketika ngorok?<br />
<br />
Aku tidur<br />
<br />
Ketika kenyang?<br />
<br />
Aku tidur<br />
<br />
Begadang?<br />
<br />
lebih baik Aku tidur</div>
Bennartho Denyshttp://www.blogger.com/profile/08304080846739814500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5595391797089433547.post-14801368332260883732018-04-24T18:25:00.001-07:002018-04-24T18:25:29.107-07:00PRO DAN KONTRA: PENGARUH KEBIJAKAN IMPOR DAGING KERBAU TAHUN 2018 TERHADAP KESEJAHTERAAN PETERNAK LOKAL DI INDONESIA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4bzaO07EDjcBtOZF3pYiyvfEcCZx01XFJS9sGrpqklLpoMRwkhQmKQdjHQ8m6BActKeXMMtoEePO-S8A2DH9Ppa9Kl0nGaziJPmOzvEASSCGYZnqphv8nRfvMjh8tp2QTjYKfDq6IY7c/s1600/mammal-3325311_1920.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1063" data-original-width="1600" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4bzaO07EDjcBtOZF3pYiyvfEcCZx01XFJS9sGrpqklLpoMRwkhQmKQdjHQ8m6BActKeXMMtoEePO-S8A2DH9Ppa9Kl0nGaziJPmOzvEASSCGYZnqphv8nRfvMjh8tp2QTjYKfDq6IY7c/s400/mammal-3325311_1920.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">I.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pendahuluan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 secara tegas menyebutkan bahwa negara Indonesia
dibentuk untuk melindungi segenap bangsa, memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa (Sulistiyawati, 2012: 195). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam
rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) tahun 2010 – 2014 menyatakan bahwa pembangunan di bidang
ekonomi ditujukan untuk menjawab berbagai permasalahan dan tantangan dengan
tujuan akhir adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada tataran global,
”Deklarasi Millennium” yang ditandatangani di New York tahun 2000 juga
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yaitu berisi komitmen
untuk mempercepat pembangunan manusia dan pemberantasan kemiskinan. Komitmen
tersebut diterjemahkan menjadi beberapa tujuan dan target yang dikenal sebagai
Millennium Development Goals (MDGs) (Bappenas, 2007).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam
mewujudkan kesejahteraan masyarakat dalam sektor ketahanan pangan, Perum Bulog
telah mendapatkan izin untuk mengimpor 100.000 ton daging kerbau pada tahun
2018 (Waluyo, 2018). Kebijakan ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan
permintaan masyarakat terhadap kebutuhan daging terutama menjelang waktu-waktu
penting seperti hari raya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Akan
tetapi, kebijakan mengimpor daging kerbau tersebut telah menimbulkan pro dan
kontra dari berbagai pihak. Kebijakan<span style="background: white;"> ini menuai
penolakan dari Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau
Indonesia (PPSKI). "Telah terbukti bahwa kebijakan impor daging kerbau di
tahun lalu bagi peternak rakyat lebih banyak mudaratnya daripada
manfaatnya," ujar Ketua Umum DPP PPSKI Teguh Boediyana (22/01/18). <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pernyataan
tersebut justru bertolak belakang dengan respon dari para pedagang daging sapi
atau kerbau yang menyetujui kebijakan impor tersebut. Pasalnya dengan kebijakan
impor daging tersebut maka para pedagang akan diuntungkan dengan adanya
penurunan harga daging di pasaran. Sehingga permintaan terhadap daging juga
akan meningkat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kedua kondisi
tersebut jelas bertolak belakang. Di satu sisi kebijakan impor daging tersebut
telah merugikan para peternak lokal yang kalah saing harga jual dengan harga
daging impor yang lebih murah dalam penjualan pasar. Sedangkan di sisi lain,
para pedagang justru diuntungkan dengan adanya kebijakan impor daging tersebut
karena dapat menurunkan harga daging di pasaran, sehingga masyarakat akan
terjangkau untuk membeli daging. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kondisi tersebut telah menarik perhatian penulis
untuk menganalisis perilhal siapakah yang disejahterakan oleh pemerintah dalam
kebijakan impor daging kerbau tersebut? Apakah pemerintah benar-benar telah
menyejahterakan masyarakat termasuk peternak lokal? Beberapa pertanyaan
tersebut akan penulis kaji lebih dalam pada karya esai yang berjudul “Pro Dan
Kontra: Pengaruh Kebijakan Impor Daging Kerbau Tahun 2018 Terhadap
Kesejahteraan Rakyat Indonesia”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">II.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pembahasan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pemerintah memutuskan mengimpor daging kerbau dari India
sejak 2016 lalu. Keputusan impor daging kerbau dilakukan karena harga daging
sapi yang sangat tinggi, bahkan harga bergejolak ketika hari besar.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
<span style="background: white;">Adanya daging kerbau diharapkan menjadi
alternatif atau pilihan daging untuk masyarakat selain sapi, sehingga harga
daging sapi bisa turun. Meski demikian, sampai saat ini harga daging sapi tidak
kunjung turun. Di pasaran, harga daging sapi masih cukup tinggi, yaitu sekitar
120.000 rupiah per kilogram (Afriyadi, 2018).<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah tersebut cenderung
tidak membuahkan hasil yang nyata. Justru kebijakan tersebut telah menimbulkan polemik
baru, yaitu berkenaan dengan nasib para peternak lokal yang kalah bersaing
dengan adanya daging impor tersebut. Keadaan ini dapat membuat para peternak
lokal kesulitan dalam ekonomi, sehingga mereka akhirnya memutuskan untuk
berhenti melanjutkan usaha peternakannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Membahas persoalan urgensi dari kebijakan impor daging kerbau
yang dilakukan oleh pemerintah memang seakan hanya mengarah pada kalangan
menengah ke atas saja. Mengingat para konsumen daging tersebut mayoritas adalah
masrayakat perkotaan yang dapat dikatakan mampu secara finansial.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Harga daging sapi masih tergolong mahal bagi masyarakat
kalangan menengah ke bawah, sehingga dampak penurunan harga daging tersebut
justru hanya dapat dirasakan oleh masyarakat menengah ke atas saja. Hal ini tampaknya
cenderung akan menimbulkan kecemburuan sosial dalam masyarakat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Selain
itu, jumlah kuota izin impor tersebut melonjak lebih dari 81% dibandingkan
total realisasi impor daging kerbau pada tahun 2017 yang hanya sebesar 55.000
ton (Basith dan Laoli, 2018). Kenaikan kuota izin impor daging kerbau dari
tahun sebelumnya juga dinilai sangat ganjil. Meskipun dampak impor daging
kerbau pada tahun 2017 terhadap penurunan harga daging di pasaran sangat kecil,
justru kali ini pemerintah membuat kebijakan untuk menambahkan kuota impornya. <span style="background: white;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Peningkatan
jumlah impor daging kerbau tahun ini didasarkan pada evaluasi tahun 2017. Tahun
lalu, rata-rata permintaan dan penjualan daging kerbau mencapai 6.000–7.000 ton
per bulan. Itu belum termasuk permintaan yang meningkat tajam saat bulan
Ramadan, Lebaran, Natal, dan tahun baru (Basith dan Laoli, 2017). Permintaan
kebutuhan daging yang sangat tinggi ini justru dijadikan sebagai alasan
pemerintah untuk melakukan kebijakan impor daging kerbau. Alih-alih ingin
mencukupi kebutuhan daging dalam negeri, pemerintah sepertinya mencoba untuk
menutupi celah-celah kekurangan produksi daging lokal. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tujuan
pemerintah untuk menyejahterakan rakyat justru berbanding terbalik dengan
kondisi para peternak lokal. Dalam hal ini pemerintah seperti tidak memberikan
kesempatan lagi terhadap para peternak lokal dalam mengembangkan usahanya.
Bukannya membuat kebijakan untuk memdorong usaha peternakan lokal, justru
pemerintah malah membuat kebijakan daging impor yang jelas merugikan para
peternak lokal. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="background: white;">Salah satu
jagal sapi di Jabodetabek, Edy Wijayanto mengatakan selama tahun 2017 pihaknya
mengalami penurunan penjualan ke pedagang sapi. Biasanya dalam sehari ia bisa
memotong 5-8 ekor sapi, namun saat ini hanya mampu memotong 1-2 ekor sapi per
hari. </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="background: white;">Sementara itu, peternak sapi potong di Jawa Timur, Joko Utomo mengatakan
selama setahun ini ternak sapi mengalami penurunan yang sangat signifikan.
Pedagang sapi lokal, Toto Suwoto juga mengeluhkan hal yang sama. Pihaknya kini
hanya mampu menjual 25 ekor sapi per bulan, dari yang biasanya 100 ekor per
bulan. Hal yang sama juga dialami di rumah potong hewan di Jabodetabek,
misalnya dialami oleh Karnadi. Menurutnya, permintaan terhadap daging sapi
lokal saat ini sangat menurun (Nurhayat, 2017).<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Beralihnya permintaaan masyarakat dari daging sapi lokal ke
daging kerbau impor jelas membuat para peternak lokal dapat dikatakan “gulung
tikar” karena semakin menurunnya daya serap pasar terhadap daging lokal. Pola
perubahan konsumsi ini juga dinilai dapat berdampak jangka panjang. Jika hal
ini terus terjadi maka kemungkinan di masa yang akan datang tidak ada lagi para
peternak lokal. Dengan keadaan tersebut maka akan semakin menambah angka
kemiskinan di Indonesia akibat bertambah sempitnya lapangan pekerjaan bagi
masyarakat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">III.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kesimpulan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kebijakan
impor<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>daging kerbau dinilai tidak banyak
menghasilkan manfaat justru kerugian. Dengan adanya kebijakan tersebut justru
akan merugikan para peternak lokal dalam mengembangkan usahanya. Produktifitas
peternakan lokal pun akan semakin menurun dengan adanya kebijakan impor daging
kerbau tersebut. Permintaan pasar pun akan beralih dari daging lokal ke daging
impor sehingga penawaran terhadap daging lokal pun akan menurun. Akibatnya para
peternak akan mengalami kerugian dengan adanya penurunan harga daging lokal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pemerintah
seharusnya membuat kebijakan untuk mendorong dan mendukung usaha peternakan
lokal daripada membuat kebijakan impor daging kerbau. Selain dapat membuat para
peternak lokal lebih sejahtera juga dapat menambah produktifitas peternakan
nasional guna mengimbangi permintaan pasar terhadap kebutuhan daging.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">DAFTAR PUSTAKA</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify; text-indent: -2.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bappenas.
2007. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Laporan Perkembangan Pencapaian
Millennium Development Goals Indonesia 2007</i>. Bappenas: Jakarta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify; text-indent: -2.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sulistiawati,
Rini. 2012. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pengaruh Upah Minimum
terhadap Penyerapan Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi di
Indonesia</i>. Jurnal Eksos: Pontianak, vol. 8, hal 195-211<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify; text-indent: -2.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify; text-indent: -2.0cm;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">SUMBER INTERNET<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><a href="https://industri.kontan.co.id/news/kuota-impor-daging-kerbau-di-2018-melonjak-81-dari-realisasi-2017"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; text-decoration: none; text-underline: none;">https://industri.kontan.co.id/news/kuota-impor-daging-kerbau-di-2018-melonjak-81-dari-realisasi-2017</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">
(diakses pada tanggal 5 April 2018 pada pukul 05.17 WIB)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="http://industri.bisnis.com/read/20180117/99/727567/bulog-siapkan-rp1-triliun-untuk-impor-daging-kerbau-2018"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; text-decoration: none; text-underline: none;">http://industri.bisnis.com/read/20180117/99/727567/bulog-siapkan-rp1-triliun-untuk-impor-daging-kerbau-2018</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">
(diakses pada tanggal 7 April 2018 pada pukul 05.30 WIB)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.merdeka.com/uang/kemendag-keluarkan-izin-impor-daging-kerbau-100-ton-di-2018.html"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; text-decoration: none; text-underline: none;">https://www.merdeka.com/uang/kemendag-keluarkan-izin-impor-daging-kerbau-100-ton-di-2018.html</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">
(diakses pada tanggal 7 April 2018 pada pukul 05.37 WIB)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3892394/apa-kabar-impor-daging-kerbau-dari-india"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; text-decoration: none; text-underline: none;">https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3892394/apa-kabar-impor-daging-kerbau-dari-india</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">
(diakses pada tanggal 7 April 2018 pada pukul 05.40 WIB)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="http://republika.co.id/berita/ekonomi/pertanian/18/01/22/p2yi19415-kementan-belum-keluarkan-rekomendasi-impor-daging-kerbau"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; text-decoration: none; text-underline: none;">http://republika.co.id/berita/ekonomi/pertanian/18/01/22/p2yi19415-kementan-belum-keluarkan-rekomendasi-impor-daging-kerbau</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">
(diakses pada tanggal 7 April 2018 pada pukul 05.42 WIB)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://kumparan.com/@kumparannews/kebijakan-impor-daging-kerbau-beku-dikeluhkan-peternak-lokal"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; text-decoration: none; text-underline: none;">https://kumparan.com/@kumparannews/kebijakan-impor-daging-kerbau-beku-dikeluhkan-peternak-lokal</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">
(diakses pada tanggal 13 April 2018 pada pukul 10.50 WIB)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<br /></div>
Bennartho Denyshttp://www.blogger.com/profile/08304080846739814500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5595391797089433547.post-35011316893961677632018-04-16T16:08:00.004-07:002018-04-16T16:08:50.018-07:00Hitam Putih Kehidupan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiC8B8_6Sd0GZujlQxJAX2HoLcH_O4G8PUhYYHuMHQNuIybST_geg4Nxx9rkqnftxQjHcmAKKuZLP9O8VJYSO_yOtDOhyhg7zXQyyB5mzxvBSeqKodt7q3CIMGTtg3NAXhFBpB41l4-XLY/s1600/fantasy-3303733_1920.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="735" data-original-width="1600" height="183" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiC8B8_6Sd0GZujlQxJAX2HoLcH_O4G8PUhYYHuMHQNuIybST_geg4Nxx9rkqnftxQjHcmAKKuZLP9O8VJYSO_yOtDOhyhg7zXQyyB5mzxvBSeqKodt7q3CIMGTtg3NAXhFBpB41l4-XLY/s400/fantasy-3303733_1920.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: right;">
Karya : Azka_fz </div>
<br />
<br />
Pagi berganti pagi,<br />
<br />
Masih terasa sulit dipahami,<br />
<br />
garis takdir yang penuh misteri,<br />
<br />
persoalan hidup yang tiada pasti,<br />
<br />
biarlah anganku terus menari dalam jemari,<br />
<br />
melukis kata penuh harmoni,<br />
<br />
merangkai mimpi tiada henti,<br />
<br />
hingga semua citaku terkabul sang Ilahi<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
Bennartho Denyshttp://www.blogger.com/profile/08304080846739814500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5595391797089433547.post-1500275930964904052018-04-14T08:31:00.002-07:002018-04-14T08:31:19.809-07:00Itu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgA0c3WScQ1UqOuU-DCzzC4b9g3oVn0c-REG8M3CDXc6MCJS3IH7k2BIceRUaOGRJYoy3GFBXIikeMG8pqv72TAay5MQzoImfw3kOJpwsDpoaI2tsWSgOYj_08OZlHa4nicij21T64oJ7U/s1600/fantasy-3311091_1920.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="735" data-original-width="1600" height="292" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgA0c3WScQ1UqOuU-DCzzC4b9g3oVn0c-REG8M3CDXc6MCJS3IH7k2BIceRUaOGRJYoy3GFBXIikeMG8pqv72TAay5MQzoImfw3kOJpwsDpoaI2tsWSgOYj_08OZlHa4nicij21T64oJ7U/s640/fantasy-3311091_1920.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
apa artinya itu?<br />
<br />
Kejadian itu?<br />
<br />
Siapakah itu?<br />
<br />
Itu dia manusia yang diperbudak oleh nafsunya<br />
<br />
Mereka itu merasa kuat seperti tuhan<br />
<br />
Pengkultusan itu terbukti oleh peristiwa-peristiwa<br />
<br />
Mereka itu sudah melampaui batas manusia<br />
<br />
Sayap mereka itu bak malaikat<br />
<br />
Itu sekali kepakan suatu daerah bisa hancur<br />
<br />
Seperti itu kekuasaan mereka<br />
<br />
Siapa itu yang berani menentangnya?<br />
<br />
Bahkan saudaranya itu sendiri tertunduk kaku<br />
<br />
Mereka itu hanya melihat seperti patung di taman firdaus<br />
<br />
Menyedihkan mereka itu<br />
<br />
Baik mereka yang kuasa itu maupun tidak<br />
<br />
Manusia itu sudah tidak ada harganya lagi<br />
<br />
Mungkin tuhan itu sudah mengobralnya</div>
Bennartho Denyshttp://www.blogger.com/profile/08304080846739814500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5595391797089433547.post-36183410765904644902018-04-07T19:38:00.001-07:002018-04-07T19:38:12.369-07:00KALIAN Dasar Otak Ngeres!<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh40usRyHYvSIWz089vJvCffrVy9_JPaphHctXIwvWRRKzIZtznKqVTixKpyQTzuwAQbVnfn7icgVVsw11FmM5XhfNSp7gEFlCMfi5I_cl7NEzCa1GcPOZLkKpdF7p5OVbtUoQnqZAxeoQ/s1600/young-3210056_1920.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1089" data-original-width="1600" height="271" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh40usRyHYvSIWz089vJvCffrVy9_JPaphHctXIwvWRRKzIZtznKqVTixKpyQTzuwAQbVnfn7icgVVsw11FmM5XhfNSp7gEFlCMfi5I_cl7NEzCa1GcPOZLkKpdF7p5OVbtUoQnqZAxeoQ/s400/young-3210056_1920.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
Kalian para lelaki bisakah kalian tidak mendiskriminasi kami!<br />
<br />
Kalian selalu menyalahkan kami atas perilaku bejat kalian<br />
<br />
Kalian kata kami penyebabnya<br />
<br />
Kalian selalu berkata benar<br />
<br />
Kalian menyalahkan kami<br />
<br />
Kalian melihat kami sebagai objek pelampiasan nafsu<br />
<br />
Kalian menjijikan<br />
<br />
Kalian bilang kalian lebih daripada kami<br />
<br />
Kalian bicara soal kodrat<br />
<br />
Kalian bilang pemimpin<br />
<br />
Kalian bertingkah laku seenaknya<br />
<br />
Kalian justru melarang kami<br />
<br />
Kalian bilang sudah seharusnya<br />
<br />
Kalian bilang sudah kodratnya<br />
<br />
Kalian tidakkah bisa menerima kami apa adanya<br />
<br />
Kalian bisakah tidak mendiskriminasi kami lagi<br />
<br />
Kami hanya ingin penyetaraan<br />
<br />
Kami hanya ingin dilihat seperti manusia yang sama seperti Kalian<br />
<br />
Kami hanya ingin berpenampilan bebas seperti halnya kalian<br />
<br />
Itu semua bukan salah kami, hanya saja kalian yang NGERES! </div>
Bennartho Denyshttp://www.blogger.com/profile/08304080846739814500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5595391797089433547.post-2004692653378921362018-03-15T14:41:00.002-07:002018-03-15T14:41:56.304-07:00SOSOK TANPA NAMA <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:DocumentProperties>
<o:Version>14.00</o:Version>
</o:DocumentProperties>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style>
<![endif]--><br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEArMvsuZItcwPRp36-P7i-gxrlumZsYtl5avujrAOdtE2BSH0_GrO9J4d0D4s59XfKTRchmpZrzY8VwTYwClC3ng3Esx-Fq3-fEFG8h5wdbLfNKU4QSC1v0LJJnXPIWf5Z48iOFITNgA/s1600/hand-2790012_1280.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1204" data-original-width="1280" height="376" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEArMvsuZItcwPRp36-P7i-gxrlumZsYtl5avujrAOdtE2BSH0_GrO9J4d0D4s59XfKTRchmpZrzY8VwTYwClC3ng3Esx-Fq3-fEFG8h5wdbLfNKU4QSC1v0LJJnXPIWf5Z48iOFITNgA/s400/hand-2790012_1280.png" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ruang gelap<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>tanpa secercah cahaya pun kecuali yang memancar mengenai tubuhku. Aku
mendengar suara langkah kaki, semakin jelas, dan jelas, sedang
mengelilingiku.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>“Siapa itu?” </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Terdengar suara berasal entah dari mana, yang jelas
aku mendengarnya. Suaara itu seperti tepat di dekat daun telingaku, “Hidup
dalam kensunyian, sendiri, kecewa, menyesal, sakit hati.....” </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Apa yang sebenarnya kau harapkan dari hidup ini?
Setelah semua itu apa yang akan kau lakukan?</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dalam realitas ini mau apa?”, lagi-lagi suara itu
semakin mengema di ruangan itu. Aku pikir kali ini aku sedang bermimpi. Mungkin
ini dampak setelah aku patah hati, bisa jadi.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Mau apa kamu? Sudah cukup! Keluarlah!”, tiba-tiba sesuatu
menghantam kepalaku tepat di bagian “cengel” atau lebih tepatnya bagian leher
belakang kepala. “Maaf mas, aku enggak sengaja,” bocah itu lalu dengan lagak
tidak berdosa mengambil bola itu dengan enttengnya. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Lempar kesini bolanya woy!” teriak salah satu kawan
bocah ini. Di lemparkan bola permainan itu, dan permainan pun berlanjut. “Seru
sekali!” ucapku berbisik. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dalam <i style="mso-bidi-font-style: normal;">scene</i>
yang lain, kembali bocah itu menjadi aktor utamanya. Tampak ia sedang berada di
suatu ruangan yang berisi kawan-kawannya dengan seorang yang sudah tidak muda
lagi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>di depannya, yang biasanya kita
sebut dengan sebutan “guru”. “Wajahnya seperti tidak asing...”, “Sepertinya aku
pernah kesini sebelumnya...”, “ini seperti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">dejavu</i>”</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bocah itu tertangkap tangan ketika sedang menyalin
jawaban temannya pada<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>saat ujian, lalu
ia juga sukses memecahkan kaca kelasnya ketika ia sedang mencoba meraih bola
sepak yang tersangkut diatas genteng. “Bocah itu! Pembuat onar!”, isak tanngis
mengiringi proses pecahnya kaca kelas itu. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bocah itu membuat banjir seluruh
bagian bola matanya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Untungnya ia
memiliki seorang kakak kandung yang sedang bersekolah juga disana. Tangis
bocaah itu pun dapat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>di kuurangi
frekuensinya tetapi tetap saja menangis.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Scene
</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">yang
lain menunjukkan ketika seorang ayah berkata kepada putranya, “Jika kamu ingin
jalan-jalan, kamu besok harus bawa pulang nilai A sayang...”, “Itu gampang kok,
oke...” jawab bocah yang telah sukses menimpuk kepalaku pada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">scene </i>awal tadi.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ayah! Ibu! Aku dapat B!”, “Sekarang kita bisa pergi
kan?” tanya bocah itu. “Ayahkan bilangnya nilai A nak, kenapa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>nilai B kamu senang?” tanya ayah bocah itu,
“Masih mending aku dapat B, banyak temanku yang dapat lebiih buruk dari ini
kok...”<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ucap bocah yang pandai bermain
lidah itu. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Iya kita tetap pergi kok, tapi besok ya...” , “hooreee! Kita
jalan-jalan!” Sorak bocah brengsek itu.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Scene
</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">berlanjut
langsung ketika bocah itu sudah melewatkan 3 tahun sekolahnya. Kali ini keadaan
tampaknya berubah sejauh aku mengamati. Bocah itu berdiri di tengah jarak
antara kedua orang tuanya. Ia berlari sesaat kepada ibunya, lalu kembali lagi.
Bocah itu lari bolak-balik, tetapi jarak tempuhnya semakin jauh saja. “itu
sangat melelahkan” kataku.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“apa yang akan kamu lakukan sekarang ini?” suara
itu, “aku mungkin akan bermain komedi putar” jawabku. Mereka semua telah
merubahku, semenjak kematian ayah dan ibuku, praktis aku hanya sebatang kara
yang akhirnya tersakiti oleh seorang wanita yang sebelumnya belum ada dalam
pikiranku, sama sekali.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ikutlah denganku! Kita akan bersama-sama” suara itu.
Tetapi semenjak peristiwa pahit itu aku sudah tidak memiliki rasa, cinta, dan
apalah itu. Itu semuanya adalah idealisme belaka, semuanya fana, </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">mustahil.
“Sebelum aku ikut denganmu apakah aku boleh meminta sesuatu?”tanyaku, “apa?
Sebutkan saja!” sosok itu, “Membunuhmu!” </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Boleh saja, aku berjanji. Sekarang nyawaku ada
padamu, aku pastikan itu. Tetapi sebelum itu ikutlah!”, kali ini aku tidak
sadar telah mengikutinya entah sejauh apa sampai aku tiba di sebuah rumah yang
terstruktur dari anyaman bambu kalau tidak salah, letaknya hanya beberapa meter
dari rel kereta. Kesan pertama saat aku menginjakkkan kaki disana adalah
“Tempat apa ini?” tanyaku, “ini tempat kami” sosok itu. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Aku melihat beberapa sosok pria berpenampilan
bangsat, bajingan, amatiran, muka penjahat, brengsek, semuanya ada disitu.
Jumlahnya kalau aku hitung yaitu 15 orang termasuk yang ada di sampingku itu.
Tampaknya mereka sedang formalitas, sehingga mungkin mereka sedang berbenah
dalam menyambut kehadiranku. Mungkin mereka telah menyembunyikan minuman keras,
pelacur,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>obat terlarang dan segala yang
biasa dimiliki oleh seorang bajingan. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Besok kita akan beraksi! Persiapkan diri kalian!”
sosok itu, “Aksi apa?” tanyaku, “lihat saja nanti!” sosok itu. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ketika mentari belum tampak mereka sudah bergegas
membawa semua peralatan tempurnya . tak lupa mereka membawa tenda dan tongkat
besi untuk disusunnya nanti. Mereka semua bergotong royong dan kali ini aku
melihat sekelompok penjahat sedang beraksi. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Akhirnya mereka tiba di lokasi tepat ketika cahaya silau
mentari itu mulai nampak dari sisi timur mereka. Dengan cepat dan terbiasa
tenda pun sudah didirikan beserta semau dagangan mereka. “Penjahat bisa jualan
juga ya,” perkataanku penuh sindiran, “mungkin” sosok itu. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ketika hari menjelang siang, tepatnya setelah waktu
dzuhur. Mereka yang telah berkeliling akhirnya kembali ke markas utama. “Ini
bos, Barangnya.”. setelah menghitung jumlah uang yang diambilnya dari dalam
dompet sitaan itu, “Kali ini kita dapat banyak, totalnya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>5.650.000. ini sudah cukup.”, “itu lebih dari
cukup untuk kau tukarkan dengan dosa kalian!” Kataku dengan nada kesal. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sekarang aku sudah tau bahwa memang benar wajah
mereka adalah cermin dari perbuatan mereka, wajah brengsek pasti brengsek pula.
Kali ini entah mengapa aku kembali mengikuti gerak mereka, sampai akhirnya aku
sampai di sebuuah temmpat yang berbeda jauh dengan tempat sebelumnya yang kotor
dan tidak steril. “tempat ini?”, sosok itu memasuki rumah itu lalu berkata
”apakah aku dapat membesuknya?” , “tentu saja pak, “, wanita berumur itu lalu
mengantarnya ke dalam. Sosok itu tampaknya telah berjumpa dengan beberapa kakek
dannenek tua serta beberapa anak-anak ingusan itu. Jika di hitung, kunjungan
itu menghabiskan waktu sekitar kurang lebih empat pulu menint dan sukses untuk
membuatku kelelahan menunggu.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Setelah kunjungan itu, kali ini pria itu mengambil
kesempatan ketika penjaga pondok itu sedang tidak disana, ia memasuki tempat
dimana uang itu tersimpan, membuka lemarinya dan memasukkan tangannya ke dalam
dengan sebuah plastik. “payah tidak kali ini!” kataku, kali ini aku sukses
mengetahui maksudnya itu. Tampaknya ia menaruh uang tadi ke dalam lemari itu.
“untuk apa?” tanyaku, “untuk mereka” sosok itu.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Untuk beberapa saat aku terdiam, ketika ada langkah
kaki memasuki pintu rumah kamii pun bergegas meninggalkan ruangan tersebut.
Lalu berakting dalam sikap wajar tanpa rasa berdosa sama sekali, “Kami pulang
dulu ya.” Sosok itu, “iya pak, jangan lupa berkunjung lagi ya.” Jawab wanita
itu.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Satu hal yang membuatku cukup terkejut, kali ini
mereka melakukannya untuk apa, sekarang aku sudah tau. Sejak awal memang mereka
tidak canggung sedikit pun dalam menerima kehadirannku. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mereka semua lepas dan
tidak ada yang ditutup-tutupi. Sikap mereka cukup santun untuk penampilannya
yang kontras. Tampaknya kali ini penampilan bukanlah jaminan bagiku dan
tentunya bagi mereka. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Malam harinya dengan penuh kelelahan kami
mengistirahatkan sejenak tubuh itu dengan meminum secangkir kopi di warung
terdekat. “Bagaimana kau membayar ini? Bukankah semua uang itu telah...”,
“tenang saja semua terima beres deh..” sosok itu. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Beberapa saat pandanganku teralihkan oleh dua sosok
yang salah satunya tidak asing bagiku. Tidak berhenti aku mencuri-curi
kesempatan untuk memperhatikannya dengan seksama. Sialnya, kali ini aku
diganggu oleh sosok itu, “Ada yang sedang mencuri nih” dengan nada meledek.
“Apaan sih, gak ada apa-apa kok” bantahku. “Cewek itu kan? Siapa dia?”
tanyanya. Akhirnya perhatian 15 orang lelaki itu<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>berpusat kepadaku, ini memang sangat buruk,
semua ini ulah si pria bangsat itu. “dia bukan siapa-siapa, aku tidak kenal.”
Jelasku. “Bukankah ia yang kamu incar ketika masa itu?” tanyanya lagi. “Wanita
itu sekarang sedang asik berpacaran ya.” Sosok itu, “Memang itu sangat sakit
bila dirasakan.”, “ketika kita berharap kepada seseorang maka kemungkinan besar
kita akan dikecewakan.” sosok itu, “sudahlah jangan bahas itu lagi!” kataku. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Malam itu aku dipertemukan dengan sosok yang
tidaklah asng lagi bagiku. Meskipun dalam keadaan yang tidak aku harapkan untuk
terjadi. Tapi apa daya aku tidak dapat memilihnya. Mereka terlihat mesra satu
sama lain, dan memang sudah fitrahnya. Dan fitrahnya lagi wajar jika aku sakit
hati. Tapi sudahlah, kejadian hari ini sudah lebih berharga daripada kejadian
malam itu. Aku mencoba untuk melupakannya meskipun sepertinya dusta. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“aku pulang dulu, rumahku tidak jauh dari sini.
Terima kasih sebelumnya.” kataku, “baiklah, tidak apa-apa kok, sans aja, lain
kali kalau ada waktu, sempatkanlah mengunjungi kami di tempat biasa!” sosok
itu. Waktu yang tepat bagiku untuk memisahkan diri dari mereka ketika mereka
telah kelelahan setelah seharian beraksi.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Untuk pekan berikutnya aku mengizinkan diriku untuk
ikut bersama mereka dalam aksi tersebut meskipu hanya sebagai penonton. Tidak
butuh waktu lama, sebelum waktu dzuhur 6 juta telah terkumpul. “Gercep” memang
mereka, begitupun bebrapa personil polisi setempat yang langsung menodongkan
pistol ke arah mereka. “Jangan bergerak! Kalian kami tangkap!” teriak salah
seorang polisi. Mereka pun tak dapat berkutik lagi aksi mereka sudah berakhir
kali ini. Kecuali aku yang tidak ikut diciduk oleh operasi kepolisian tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“terima kasih atas laporannya, karena partisipasi
anda kami terbantu.” Ujar salah seorang polisi. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Tidak apa-apa ini sudha
menjadi kewajiban kok.” Jawabku dengan sedikit senyuman. Mereka yang tertangkap
tahu betul siapa aku, tetapi mereka enggan berkomentar atas peristiwa itu.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Selama di penjara mereka tidak tampak sedih, justru
mereka terlihat senang ketika mendapatkan makanan gratis disana. Mereka merasa
kehidupan penjara lebih nyaman daripada kehidupan di luar sana. Hanya saja
kebahagiaan itu hanya untuk sesaat, ketika mereka kembali mengingat soal orang
tua dan anak tadi. Apakah mereka sudah makan? Bagaimana dengan rumah
penampungan itu? Darimana mereka mendapatkan uang? Mungkin
pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yaang selalu hinggap di pikiran mereka. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Selama sidang berlangsung, praktis mereka tidak
memiliki apapun bukti untuk membebaskan mereka dari vonis 10 tahun yang
dijatuhkan oleh hakim peradilan. 10, 15, 20, 25, bahkan 100 tahun sama saja
bagi mereka kecuali mengenai nasib orang-orang yyang mereka tinggalkan.
Ibaratnya bagaimana mereka bisa hidup tanpa nafkah? Karena itu aku akhirnya
berkunjung ke lapas tempat mereka ditahan untuk sepuluh tahun lamanya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“bagaimana kabar kalian?” tanyaku. “Baik kok,” sosok
itu, “kamu sendiri gimana?” tanyanya. “sama juga tuh.” Kataku.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>“maaf kalau aku kehadiranku menganggu
kalian.” Ungkapku, “engga kok sans aja kali.” Sosok itu. “aku berjanji kepada
kalian untuk mereka.” Kataku. “apa kau akan membantu mereka?” tanya mereka.
“Tentu saja, ini karena kalian aku beraksi. Aku akan meneruskannya.” Jawabku.
“terima kasih banyak teman, kau memang yang terbaik.” Jawab sosok itu dengan
gembira meskipun mereka tidak akan dapat menghirup udara di luar lapas selama
10 tahun. Tetapi mereka sangat mempercayakan semua itu kepadaku.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ketika 10 tahun telah berlalu, mereka akhirnya
sepeti terlahir kembali dan menghirup udara segar di luar lapas. “Akhirnya,
setelah sekian lama” ujarnya. “apakah kita bisa ke sana?” tanyanya. “tentu
saja.”<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sosok itu. Tempat pertama yang
mereka kunujungi setellah keluar dari lapass adalah rumah kumpulan orang sepuh
dan anak-anak itu. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Tampaknya sudah banyak berubah.” Ujar salah satu
diantara mereka. ”Menjadi semakin baik.”, </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“tampaknya begitu.” Sosok itu.
“ngomong-ngomong dimana lelaki itu ya? Aku ingin menemuinya”. Mereka pun setuju
untuk mencari tahu keberadaan tokoh utama itu. Tetapi hampir seminggu mereka
tidak mendapatkan kabar apapu tentangnya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tampaknya ada seseorang yang sedang berkunjung ke
tempat penampungan itu, sosok itu memeprthatikannya dan melihat semua yang
dilakukan pria itu. “Sama saja! Ia melakukan seperti apa yang telah kita
lakukan dulu.”, “benarkah? Mengapa?”. Dengan keheranan sosok itu akhirnya
mendapati pria itu sebelum ia pergi menggunakan kendaraannya. “permisi pak,
anda siapa ya? Kalau boleh saya tahu” tanya sosok itu. “Saya tukang pos mas.
Memang ada apa ya?” tanya pria itu. “Jika anda tukang pos mengapa anda tidak
menggunakan seragam anda ketika masuk ke rumah itu tadi?” tanya lagi. “Oh yang
tadi, saya memang mendapatkan tugas khusus dari seseorang , ia memang meninta
saya untuk melakukan itu. Meskipun sedikit repot tetapi saya ikhlas kok mas,
lagian maksud pengirim kan baik toh.” Kata pria pos itu. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mendengar informasi tentang sosok pengirim itu, ia
langsung menduga bahwa ialah pria yang mereka maksud. “Ketemu kau.” Sosok itu,
akhirnya mereka memutuskan untuk menemuinya besok malam pada saat jam kerja
pria itu.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pada malam tersebut terlihat pria itu sedang bekerja
keras menyelesaikan pekerjaannya sebagai pencuci piring makanan yang kotor itu.
Ketika tepat pukul 12 malam pria yang sudah ditumbuhi jenggot dan bewok yang
tebal itu keluar melalui pintu belakang rumah makan tersebut. Disana telah
menunggu<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mereka yang telah bebas dari
lapas 10 tahun yang lalu. “Sudah tampak berbeda.” Sosok itu, tidak ada ucap
satu kata pun kecuali senyum tanda setujunya itu.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
</div>
Bennartho Denyshttp://www.blogger.com/profile/08304080846739814500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5595391797089433547.post-78317320252871129552018-03-02T20:04:00.001-08:002018-03-02T20:05:55.993-08:00Seekor Keledai<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe3D_5A35uzS77lYwISiUg4BzMyQFAIjEMoMb8y7hBAZh01Auk4JywZ18w1S854bUWlaR9dRYPOBjaPF7Fral5XL5shPPQQ6seY3NDCea6CLcFxm2NLwyfDveM5oasfj3NayDT3a8iCcE/s1600/index.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="225" data-original-width="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe3D_5A35uzS77lYwISiUg4BzMyQFAIjEMoMb8y7hBAZh01Auk4JywZ18w1S854bUWlaR9dRYPOBjaPF7Fral5XL5shPPQQ6seY3NDCea6CLcFxm2NLwyfDveM5oasfj3NayDT3a8iCcE/s1600/index.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">seekor keledai</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Orang bilang jadikan kesalahan yang telah dilakukan sebagai pelajaran untuk berikutnya.<br />
<br />
Tujuannya agar kita tidak terjatuh pada lubang yang sama.<br />
<br />
Tapi apa daya, aku hanya seorang manusia, bukan keledai yang mungkin bisa melakukan itu.<br />
<br />
Manusia yang berbuat mengapa keledai yang disalahkan? sudah engga waras kalian? mungkin iya begitu.<br />
<br />
Manusia hanya bisa menyalahkan dan menyalahkan. Ketika ada suatu peristiwa, pertanyaan yang sering muncul salah siapa?<br />
<br />
Mereka bertanya untuk menghilangkan jejak. Seolah-olah aku benar, mereka salah.<br />
<br />
Baru ketika peristiwa baik saja mereka berlomba-lomba untuk menyebut nama mereka dengan sekeras-kerasnya.<br />
<br />
Maksudnya mendapat pujian<br />
<br />
Mereka ingin disanjung, tetapi tidak ingin dikritik<br />
<br />
Mereka hanyalah pecundang sejati</div>
Bennartho Denyshttp://www.blogger.com/profile/08304080846739814500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5595391797089433547.post-45690534350213168782018-02-24T18:35:00.002-08:002018-08-25T04:51:35.675-07:00Memangnya Kamu Bisa Apa?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTdswS9BTLQfz_korqJXn8X8OfsGyy61oTJLj_Ivqnjjg0LcH_iP78jvVud8ejbOXZmTiDUJgsyji6UEJOo2zx5r4Kj-aRU_hz2K9djORpvP8smz1_urxO_eSMK-q_tV1XoJEpQVRW760/s1600/academia-1293362_1280.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="1280" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTdswS9BTLQfz_korqJXn8X8OfsGyy61oTJLj_Ivqnjjg0LcH_iP78jvVud8ejbOXZmTiDUJgsyji6UEJOo2zx5r4Kj-aRU_hz2K9djORpvP8smz1_urxO_eSMK-q_tV1XoJEpQVRW760/s640/academia-1293362_1280.png" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">akademisi</span></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: medium;">Memangnya kamu udah bisa apa? sampai-sampai mencoba untuk menggurui kami. Meskipun kami ini tidak mengenyam bangku sekolah seperti kalian tetapi kami ini lebih mengerti daripada kalian. Bukannya kami ini sombong, tetapi kami hanya memandang kalian dari sudut pandang kami, masyarakat biasa. Kalian seringkali berkata masyarakat perlu dicerdaskan dan diedukasi tetapi justru kalian jadikan sebagai objek teliti. Untuk kalian para akademisi kami ini bukan tikus atau kelinci percobaan yang bisa seenaknya kalian jadikan objek penelitian kalian. Kami ini manusia! sebagai mana harusnya kami tidak ingin dijadikan sebagai objek kalian.</span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: medium;"><br /></span></div>
<span style="font-size: medium;"><div style="text-align: justify;">
Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kalian yang telah peduli kepada kami masyarakat biasa. Meskipun kami juga tahu kalian juga telah mengorbankan baanyak waktu kalian untuk sekedar mengurusi kami. Tetapi jujur kami muak jika yang datang bertindak seolah-olah sebagai malaikat ataupun superhero yang dapat mengatasi segala permasalahan semudah membalikkan telapak tangan. Kalian berdiri dengan angkuhnya, seolah-olah kalian adalah malaikat kami.</div>
</span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: medium;"><br /></span></div>
<span style="font-size: medium;"><div style="text-align: justify;">
Satu hal lagi yang harus kami ungkapkan, mengapa kalian hanya datang ketika kami sedang ada masalah saja? apakah kalian benar-benar hanya ingin populer seperti layaknya superhero saja? jika memang benar begitu maka enyahlah kalian dari permasalahan kami. Kalian hanya akan menambah keruh sungai yang sudah keruh.</div>
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: medium;">Jadilah seorang masyarakat yang baik bukan dengan embel-embel jubah kebesaran kalian. Kami tidak butuh sponsor atau popularitas tetapi kami butuh ketulusan hati kalian yang bergerak sebagai seorang masyarakat biasa seperti kami. Datanglah setiap saat bukan hanya ketika kami dilanda masalah saja. Jadilah sahabat kami bukan guru kami. </span></div>
</div>
Bennartho Denyshttp://www.blogger.com/profile/08304080846739814500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5595391797089433547.post-15992501134395809322018-02-15T18:55:00.001-08:002018-08-25T04:52:49.328-07:00Kamu Itu Apa?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjX9rJzGVo1TfP4x5ZUenEmG5FiLpxokEHb3-AU9LYwkfYSVFEIeGz5rRRh25EJj2vwV8d3zricDXYs8tskrokASKXnrF_txa4sX0ZJn8boUT9X47c2w9GX_RLUIDm5uDMNBKdGxJHdIO0/s1600/earth-2822497_1920.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="424" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjX9rJzGVo1TfP4x5ZUenEmG5FiLpxokEHb3-AU9LYwkfYSVFEIeGz5rRRh25EJj2vwV8d3zricDXYs8tskrokASKXnrF_txa4sX0ZJn8boUT9X47c2w9GX_RLUIDm5uDMNBKdGxJHdIO0/s640/earth-2822497_1920.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kamu dimana?</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Apakah kamu pernah meminta kehidupan sebelumnya?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tujuan kamu hidup sebenarnya apa?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku bertanya bukan disaat sekarang kalian sedang terpukau dengan kemegahan duniawi semata, tetapi pada saat sebelum kalian berada di dunia ini. Apakah kau merasa memiliki kehidupan? ataukah kehidupan ini sesungguhnya hanyalah ilusi?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berbicara tentang ilusi dan kenyataan sebaiknya kita perlu mengetahui apa yang disebut dengan kenyataan? apakah kenyataan itu ada? bagaimana sesuatu dapat disebut sebagi kenyataan?</div>
<div style="text-align: justify;">
kenyataan itu apakah abadi? ataukah justru ilusi yang abadi?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terkadang kita kesulitan untuk membedakan ketika kita sedang bermimpi atau tidak. Seoertinya bahkan mimpi terasa lebih nyata daripada di luar itu. Tetapi apakah selain mimpi itu berarti nyata? Jujur aku sendiri tidak dapat memastikannya. Kenyataan yang sesungguhnya mungkin saja yang abadi. Berarti dalam kehidupan yang tidak abadi ini bukanlah kenyataan yang sesungguhnya. Dengan kata lain, sekarang kita sedang berada di dunia ilusi? Mungkin saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sangat sulit untuk menjelaskan berbagai pertanyaan tersebut hanya dengan bertanya kepada sesama makhluk yang ada di alam ini. Mungkin aku berpikir untuk menanyakannya kepada penggerak pertama. Aku sendiri percaya tentang hukum kausalitas. Tetapi ini juga sangat ambigu, akibat akan terjadi jika ada sebab. Tetapi apakah sebab pertama itu bukan merupakan suatu akibat dari sebab sebelumnya? berarti ini jelas mematahkan arti dari sebab akibat itu sendiri ataukah tidak? Aku kira sebab pertama itu sangat hebat. Apalagi jika ia tidak merupakan akibat dari sebab lain. Bisa dikatakan ialah yang pertama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bicara soal realitas aku telah membaca meskipun belum melihat secara langsung bahwa kita adalah bagian yang sangat kecil dari alam semesta yang belum kita ketahui ujungnya ini. Gerak, nafas, akal, nafsu semuanya aku kira adalah bagian dari alam sendiri. Aku percaya dengan pemikiran Spinoza bahwa kita adalah bagian yang sangat kecil dari alam semesta ini. Tetapi jika kita adalah bagian dari alam, apakah setiap kehendak kita juga merupakan kehendak alam? Kurasa mungkin saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Realitas alam ini membuatku sadar bahwa aku adalah bagian dari alam begitupun materi yang lain. Alam selalu memancarkan kebaikannya. Sepertinya memalukan bila kita berbuat sebaliknya. Aku, kita, mereka, semuanya adalah realitas alam. Tidak ada yang perlu kita jumawakan dari segala ini, karena kita tidak memiliki hidup dan realitas sendiri. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Bennartho Denyshttp://www.blogger.com/profile/08304080846739814500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5595391797089433547.post-90518093338288061902018-02-08T23:27:00.001-08:002018-08-25T04:54:25.866-07:00Akal, Nafsu, dan Kehidupan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD0E4liBCVEMGShUOq4ICReE_eT0pbhI5RLCjBrCqDLvBoX0JL_4gmVh8fcrl3XMKnE2u4Nd6syt6KHXivHHuwN27iD8Ri6Sx23W5lxkkQw9TXJFJNGaZv8Zb1uCXlnkmLNuqu7-FZ3rE/s1600/photoshop-2845779_1920.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1065" data-original-width="1600" height="424" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD0E4liBCVEMGShUOq4ICReE_eT0pbhI5RLCjBrCqDLvBoX0JL_4gmVh8fcrl3XMKnE2u4Nd6syt6KHXivHHuwN27iD8Ri6Sx23W5lxkkQw9TXJFJNGaZv8Zb1uCXlnkmLNuqu7-FZ3rE/s640/photoshop-2845779_1920.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">...........</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Hidup....<br />
aku tidak pernah meminta....<br />
Akal'......<br />
aku tidak pernah tahu.....<br />
Nafsu.......<br />
aku tidak pernah ingin.....<br />
Mengapa engkau mencipta?<br />
Jika hanya ingin kau musnahkan<br />
Mengapa beri kehidupan?<br />
Jika akhirnya kau beri kematian </div>
Bennartho Denyshttp://www.blogger.com/profile/08304080846739814500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5595391797089433547.post-72110694130185333142018-02-08T03:11:00.003-08:002018-03-11T00:50:12.202-08:00MANUSIA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCHR5NB8DMKnzBAyuR8SF9rN6mf87cZ5Y47CAVYVTFOtoJiBZeZBuY1CqcJsZYQnnh7N9iqDouK995thWzxFO2vmqH8f0GK27ahmyJacp7Hr4MfQ0xrAyTR4Tasg1iKf_PozcRo1fjCMo/s1600/fantasy-2925250_1920.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="905" data-original-width="1600" height="361" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCHR5NB8DMKnzBAyuR8SF9rN6mf87cZ5Y47CAVYVTFOtoJiBZeZBuY1CqcJsZYQnnh7N9iqDouK995thWzxFO2vmqH8f0GK27ahmyJacp7Hr4MfQ0xrAyTR4Tasg1iKf_PozcRo1fjCMo/s640/fantasy-2925250_1920.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Manusia Aneh</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
Apa yang sebenarnya diinginkan oleh manusia? menjawab pertanyaan tersebut tentunya tidaklah sulit. Jika kalian manusia maka tanyakan saja pada diri anda. Tetapi nyatanya hal ini belum cukup. Manusia memiliki jawaban yang berbeda-beda akan keinginannya. Semua itu terjadi karena pengalaman mereka yang berbeda-beda. Pengalaman mereka ibarat sebuah gen mutasi yang dapat memutasikan gen-gen lainnya.<br />
Lalu bagaimanakah dengan mereka yang terlahir tidak lengkap atau tanpa indera? keadaan ini jelas membuat pernyataan sebelumnya dapat dibantahkan. Karena sejatinya pengalaman selalu berasal dari indera. Lalu apakah mereka yang keterbatasan akan indera bukanlah manusia? mengenai dapat disebut manusia atau tidaknya mereka yang terbatas dalam penginderaan ini tentunya sebuah problem. Jika mereka memang tidak memiliki pengalaman sama sekali apakah mereka tetap memiliki tujuan? ataukah mereka hidup tetapi mati?<br />
Pengalaman mereka hanya terbatas dengan indera, berarti tanpa indera manusia ibarat mati. Masih dapatkan mereka yang terbatas akan indera memiliki tujuan? Ya sekaligus tidak, bahkan orang yang memiliki indera sempurna pun belum tentu memiliki tujuan. Pengalaman setiap orang jelas berbeda, apa yang kita lihat, itu yang kita pikirkan, Apa yang kita dengar, itu yang kita pikirkan, apa yang kita rasakan melalui indera, itulah yang sesungguhnya kita pikirkan.<br />
Setelah memiliki pengalaman maka manusia akan bergerak menuju tujuan. Entah manusia memiliki tujuan yaitu tujuan atau memiliki tujuan yang lain. Tentunya dibalik beragamnya pikiran manusia mengenai tujuan terdapat hakikat dari tujuan manusia itu sendiri. Apakah hakikat tujuan manusia itu? </div>
Bennartho Denyshttp://www.blogger.com/profile/08304080846739814500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5595391797089433547.post-52429787893734066312018-01-15T03:18:00.003-08:002018-09-26T16:40:05.558-07:00TUHAN TIDAK PERLU DIBELA <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]-->
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOwcGvnwqNZsvKcY7tKfExi9sakLlfc97lMhgkJmoj9itm5K6dREbe6zL8x15uYlGtmVNQy-81kmbNxxipopQGVCudj-W6oxITG5dvJMDoZGDm6iOoaMmrfwQPx4TXL4LBCFtTAIEXJ5I/s1600/calligraphy-2789691_1280.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="1227" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOwcGvnwqNZsvKcY7tKfExi9sakLlfc97lMhgkJmoj9itm5K6dREbe6zL8x15uYlGtmVNQy-81kmbNxxipopQGVCudj-W6oxITG5dvJMDoZGDm6iOoaMmrfwQPx4TXL4LBCFtTAIEXJ5I/s400/calligraphy-2789691_1280.png" width="382" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kaligrafi</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-tab-count: 1;"></span><span style="mso-tab-count: 1;"></span>Sudah tidak asing tampaknya dengan
judul ini bukan? Ya, ini adalah salah satu buku yang ditulis oleh presiden
keempat Republik Indonesia. Beliau adalah (alm) Abdurrahman Wahid, seseorang
yang terkenal dengan pluralismenya. Beliau adalah sosok yang nyentrik, bahkan
paling nyentrik ketika masanya. Meskipun hanya waktu singkat yang beliau
rasakan sebagai seorang Presiden tetapi sudah banyak kebijakan-kebijakan yang
telah dilakukan beliau selama menjadi Presiden. Selain menjadi seorang
politisi, beliau juga merupakan sosok yang terkenal sangat agamis dan juga
sastrawan. Salah satu karyanya yang telah dibukukan berjudul “Tuhan Tidak Perlu
Dibela”, telah menjadi fenomenal meskipun baru diterbitkan pada awal tahun
2011. Ini merupakan bukti bahwa banyak karya beliau yang telah menjadi
legendaris karena dapat menarik minat literasi di Indonesia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pada buku yang pengantarnya ditulis
oleh Bisri Effendy tersebut, terdapat beberapa bagian bab yang memiliki kisah
atau maknanya sendiri-sendiri. Beliau menuliskan mulai tentang pemikiran
Islam, kebangsaan dan kebudayaan, demokrasi, ideologi bahkan politik. Salah satu
yang menarik dari bagian bab buku ini adalah mengenai “Tuhan Tidak Perlu
Dibela”. Bagian ini ditulis pada bagian ke-16 halaman 65. Diceritakan seorang
sarjana yang baru saja menyelesaikan studinya dari luar negeri untuk kembali ke
Tanah air. Sarjana tersebut telah lama tinggal di negeri yang penduduk
muslimnya menjadi minoritas. </span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5rCuKfmU5EvJWDAt65ZCBIH2pBtAf3KNlBK1MenFR9VFiHb_x9SMLE-6xE5vVck4l69bdh9flcvZYp3cILzmMh2kAn8Y9szkxfVHWeaD4acoXeS1YPDNTDJLnXIAzdiUxS-a_oYRpi5Y/s1600/Tuhan+tidak+perlu+dibela.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="200" data-original-width="136" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5rCuKfmU5EvJWDAt65ZCBIH2pBtAf3KNlBK1MenFR9VFiHb_x9SMLE-6xE5vVck4l69bdh9flcvZYp3cILzmMh2kAn8Y9szkxfVHWeaD4acoXeS1YPDNTDJLnXIAzdiUxS-a_oYRpi5Y/s1600/Tuhan+tidak+perlu+dibela.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tuhan Tidak Perlu Dibela</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Sarjana baru yang disebut sebagai “X
“ ini dibuat terheran-heran dengan keadaan umat muslim di Indonesia. Terdapat
amarah dimana-mana, mulai dari media massa sampai perkhutbahan yang sedang
melanda umat muslim saat itu. ketika “X” mengikuti sebuah lokakarya,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ia menjadi bingung dikala seorang ilmuwan
eksata tingkat top, yang menolak wawasan ilmiah yang diikuti mayoritas para
ilmuwan seluruh dunia, dan mengajukan “teori ilmu pengetahuan menurut Islam
sebagai alternatif. Idealisasi wawasan Islam yang juga belum jelas benar apa
batasnya bagi ilmuwan yang berbicara itu, membuat sarjana tersebut risau. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Diceritakan pula bahwa sarjana “X”
ini telah berusaha untuk mencari jawaban atas kerisauannya ini. Ia tidak dapat
memberikan penilaian atas keadaan tersebut, meskipun ia telah mendapatkan
predikat doktor pada salah satu cabang ilmu sosial. Beberapa tokoh ia mintai
keterangan pendapat atas keadaan tersebut, tetapi tidak ada satupun yang dapat
memuaskannya. Sampai akhirnya ia bertemu dengan seseorang yang bernama
A-Hujwiri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Al-Hujwiri mengatakan: "Bila engkau
menganggap Allah ada hanya karena engkau yang merumuskannya, hakikatnya engkau
sudah menjadi kafir. Allah tidak perlu disesali kalau “ia menyulitkan” kita.
Juga tidak perlu dibela kalau orang menyerang hakikat-Nya. Yang ditakuti
berubah menjadi persepsi manusia atas hakikat Allah, dengan kemungkinan
kesulitan yang diakibatkannya.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pernyataan tersebut telah memuaskan
sarjana “X” tersebut, begitu pula dengan saya yang sejak tadi penasaran dengan
jawabannya. Pernyataan tersebut menurut saya memberikan sebuah penjelasan bahwa
kita sebagai umat Islam harus dapat mengetahui keadaan yang sebenar-benarnya terlebih dahulu sebelum
mengambil sebuah keputusan. Pikiran yang jernih harus lebih diutamakan.
Sedangkan sekarang ini banyak peristiwa yang menyangkut persoalan agama kerap
diimbangi dengan emosi yang berlebih. Seharusnya kita sebagai umat muslim harus
dapat lebih menyadari posisi kita. Simbolisasi Islam yang melekat pada diri
kita perlu kita junjung tinggi, justru dengan sikap yang terlalu emosional
dapat menghancurkan kita sendiri. Istilahnya seperti “Senjata makan tuan”.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Saya setuju dengan apa yang telaah
dituliskan pada buku tersebut bahwa Islam perlu dikembangkan, bukan untuk
dihadapkan pada serangan seseorang. Kebenaran Alllah tidak akan berkurang
sedikit pun dengan adanya keraguan seseorang. Menurut saya sebuah keperluan
justru bagi seseorang untuk penasaran akan Tuhan-Nya sehingga ia akan berusaha
untuk terus mendekatinya. Suatu hal yang wajar jika timbul rasa penasaran,
keraguan serta keingintahuan yang lebih. Justru hal seperti ini akan membawa
kita menuju iman dan taqwa yang sesungguhnya bukan iman dan taqwa yang hanya
didasari oleh hegemoni belaka.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1p8ZgsEZjkQuZxBbZgtkCFpKTUbTOF93s9arUk7IOEysaysMEIOiTZptZR6MtJKbdwMbyDBY_GX0gbOSyu14hjlvMhUZVtgFMYThLfLSVCUla2DVUhepqSR0d_FXtAzww_zm-7LkMwB0/s1600/gusdur.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="449" data-original-width="600" height="238" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1p8ZgsEZjkQuZxBbZgtkCFpKTUbTOF93s9arUk7IOEysaysMEIOiTZptZR6MtJKbdwMbyDBY_GX0gbOSyu14hjlvMhUZVtgFMYThLfLSVCUla2DVUhepqSR0d_FXtAzww_zm-7LkMwB0/s320/gusdur.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Abdurrahman Wahid</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Referensi
:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Abdurrahman
Wahid. 2011. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tuhan Tidak Perlu Dibela</i>.
LkiS: Yogyakarta. (hal 65).<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
</div>
Bennartho Denyshttp://www.blogger.com/profile/08304080846739814500noreply@blogger.com0