Thursday, February 15, 2018

February 15, 2018

Kamu dimana?

Apakah kamu pernah meminta kehidupan sebelumnya?

Tujuan kamu hidup sebenarnya apa?

Aku bertanya bukan disaat sekarang kalian sedang terpukau dengan kemegahan duniawi semata, tetapi pada saat sebelum kalian berada di dunia ini. Apakah kau merasa memiliki kehidupan? ataukah kehidupan ini sesungguhnya hanyalah ilusi?

Berbicara tentang ilusi dan kenyataan sebaiknya kita perlu mengetahui apa yang disebut dengan kenyataan? apakah kenyataan itu ada? bagaimana sesuatu dapat disebut sebagi kenyataan?
kenyataan itu apakah abadi? ataukah justru ilusi yang abadi?

Terkadang kita kesulitan untuk membedakan ketika kita sedang bermimpi atau tidak. Seoertinya bahkan mimpi terasa lebih nyata daripada di luar itu. Tetapi apakah selain mimpi itu berarti nyata? Jujur aku sendiri tidak dapat memastikannya. Kenyataan yang sesungguhnya mungkin saja yang abadi. Berarti dalam kehidupan yang tidak abadi ini bukanlah kenyataan yang sesungguhnya. Dengan kata lain, sekarang kita sedang berada di dunia ilusi? Mungkin saja.

Sangat sulit untuk menjelaskan berbagai pertanyaan tersebut hanya dengan bertanya kepada sesama makhluk yang ada di alam ini. Mungkin aku berpikir untuk menanyakannya kepada penggerak pertama. Aku sendiri percaya tentang hukum kausalitas. Tetapi ini juga sangat ambigu, akibat akan terjadi jika ada sebab. Tetapi apakah sebab pertama itu bukan merupakan suatu akibat dari sebab sebelumnya? berarti ini jelas mematahkan arti dari sebab akibat itu sendiri ataukah tidak? Aku kira sebab pertama itu sangat hebat. Apalagi jika ia tidak merupakan akibat dari sebab lain. Bisa dikatakan ialah yang pertama.

Bicara soal realitas aku telah membaca meskipun belum melihat secara langsung bahwa kita adalah bagian yang sangat kecil dari alam semesta yang belum kita ketahui ujungnya ini. Gerak, nafas, akal, nafsu semuanya aku kira adalah bagian dari alam sendiri. Aku percaya dengan pemikiran Spinoza bahwa kita adalah bagian yang sangat kecil dari alam semesta ini. Tetapi jika kita adalah bagian dari alam, apakah setiap kehendak kita juga merupakan kehendak alam? Kurasa mungkin saja.

Realitas alam ini membuatku sadar bahwa aku adalah bagian dari alam begitupun materi yang lain. Alam selalu memancarkan kebaikannya. Sepertinya memalukan bila kita berbuat sebaliknya. Aku, kita, mereka, semuanya adalah realitas alam. Tidak ada yang perlu kita jumawakan dari segala ini, karena kita tidak memiliki hidup dan realitas sendiri.

0 komentar:

Post a Comment