Mengapa harus saling menjaga? Menjaga dalam arti
apa? Masalahnya akhir-akhir ini orang sering gagal paham dengan dirinya maupun
lingkungannya. Disidentifikasi, dislokasi, dan disorientasi kalau kata Cak
Nun. Maksudnya A, tafsirnya bisa B, C,
D, sampai Z. Sering bicara soal Hak, tetapi sering pula lupa kewajiban. Harusnya
gimana to? Apa semua masalah itu bisa dihindari?
Apa arti dari saling menjaga? Apakah untuk keamanan
agar tidak ada maling? Atau apa? Menjaga itu saling “ngopeni”, saling peduli,
saling “merangkul”, saling apa lagi? Ya, intinya hidup itu harus saling
menjaga. Menjaga diri dan lingkungannya. Jangan salah kaprah menjaga diri itu
juga menjaga lingkungan, begitupun sebaliknya. Jadi jika ada orang yang
individual itu sebetulnya dia sosialis, juga sebaliknya jika orang itu sosialis
tetapi sesungguhnya dia itu individualis, hanya mementingkan dirinya sendiri.
Dirinya ini yang mana to? Makannya perlu yang namanya identifikasi. Pertama
kamu harus kenal sama dirimu, baru setelah itu bisa mengetahui apa posisimu,
lalu apa tujuanmu.
Sering kita lupa akan pertanyaan-pertanyaan ini. Siapa
kita? Dimana kita? Apa tujuan kita? Kadang
kita lupa atau bersikap tidak peduli. Padahal ini sebenarnya akar dari setiap problem yang kita alami hari ini. Jadi apa? Perlu memahami dirimu dari sekarang.
Ojo gampang emosi negatif, Ojo gampang
nesu, Ojo gampangke awakmu. Gatek ono
awakmu karo sekelilingmu, sekelilingmu iku yo awakmu juga. Maka dari itu
mulai dari sekarang ayo kita bersikap egois! Bersikaplah peduli dengan dirimu
sendiri. Dirimu sendiri itu luas bukan hanya dapurmu tapi ya semuanya yang termasuk manifestasinya Tuhan di muka
bumi.
0 komentar:
Post a Comment